Ukir Senyum Sinta, Pejuang Thalasemia
terkumpul dari target Rp 89.302.500
“Kami hanya bisa sabar dan tabah atas kondisi yang dialami oleh anak kami.” – Bu Odah
Orangtua mana yang rela melihat buah hati nya dari awal kelahiran sampai saat ini telah berusia 7 tahun mengalami sakit yang tak berujung, itulah yang dirasakan Bu Odah.
Bu Odah adalah ibu dari Sinta, anak perempuan yang kini berusia 7 tahun pengidap Thalasemia.
Sinta memang sudah sakit-sakitan sejak bayi, pada usia 14 bulan Sinta mengalami demam, sesak nafas, dan diare. Saat dibawa ke RSUD Sinta didiagnosa infeksi paru dan anemia.
Setelah 4 bulan dari RSUD, Sinta mengalami tanda – tanda pembuncitan pada perutnya serta diiringi dengan kulit pucat, nafsu makan berkurang, dan penurunan berat badan. Lagi – lagi orangtua nya dengan rasa khawatir membawa Sinta ke puskesmas untuk diperiksa. Orang tua Sinta harus menerima Kabar tidak baik dari puskesmas yaitu Sinta dinyatakan gizi buruk, pihak puskesmas pun memberikan makanan tambahan dengan harapan bisa memperbaiki gizi Sinta.
“Saya bingung kenapa perutnya makin gede, awalnya dibilang gizi buruk. Ternyata setelah ke RS, dokter bilang kalau anak saya mengidap Thalasemia”, ucap Bu Odah sembari menangis
Namun usaha itu belum membuahkan hasil, perut Sinta semakin membesar dan kondisinya semakin memburuk. Singkat cerita, Sinta dirujuk ke RS dan telah melalui berbagai pemeriksaan lab, dan dokter menyatakan bahwa Sinta mengidap Thalasemia Intermedia yang mengharuskan Sinta untuk transfusi darah satu bulan 1 kali.
Namun apa boleh buat, kami berasal dari keluarga yang tidak mampu, kerap melalaikan usulan dokter karena terkendala biaya oprasional dan untuk makan sehari – hari saja tidak cukup.
Tahun demi tahun berlalu, penyakit Sinta kian mengganas dan kini dokter memvonis Thalasemia yang diidap Sinta menjadi Thalasemia Mayor, yang mengharuskan ia transfuse darah 1 pekan 1 kali.
Untuk membiayai kesembuhan Sinta, Ayah Sinta bekerja serabutan dengan pendapatan hanya 50 ribu itupun tidak setiap hari namun sesuai kebutuhan yang membutuhkan jasanya. Sedangkan Ibu Sinta tidak bekerja, hanya menjadi ibu rumah tangga dan sekali sekali menjadi buruh cuci tetangga yang membutuhkan jasa nya.
“Allhamdulillah walaupun kami hidup sulit, ada saja tetangga yang baik hati menyisihkan sedikit rejekinya untuk Sinta. Hal ini yang membuat saya yakin dan semangat untuk bekerja agar anak saya bisa sembuh.” Ucap sang ayah.
Kedua orang tua sangat berharap kesembuhan buah hatinya, agar bisa tumbuh sehat dan ceria layaknya anak pada umumnya.
Sobat berbagi mari bantu wujudkan harapan kedua orang tua untuk kesembuhan anak cantik sematawayangnya dengan cara klik “Donasi Sekarang”
Ukir Senyum Sinta, Pejuang Thalasemia
terkumpul dari target Rp 89.302.500