Sepasang Lansia Tuli Menjajakan Sapu Lidi untuk Bisa Makan
terkumpul dari target Rp 75.000.000
Abah Anang (90) dan mak Eni (88) merupakan pasangan lansia yang telah menjalani kehidupan bersama selama 70 tahun lebih. Kehidupan mereka tak selalu berjalan mulus, banyak cobaan yang harus mereka lalui. Tak sedikit penderitaan akibat hantaman kehidupan yang keras berhasil mereka hadapi hingga saat ini.
Kelaparan, kesakitan seolah menjadi cerita yang terpahat dalam prasasti kehidupan mereka. Bahkan saat mereka harus kehilangan anak mereka di depan matanya, mereka berusaha saling menguatkan,.
Abah Anang yang saat ini sudah kesulitan untuk melihat dan mendengar tentu tak mampu berbuat banyak untuk menopang perekonomian di rumah tangganya. Ia harus berjalan merayap dengan bantuan tongkat berbahan ranting agar bisa beraktifitas di sekitar rumahnya
Ia meraut helaian daun kelapa hasil pencarian mak Eni di sekitar kebun tetangga untuk dijadikan sapu lidi di pelataran rumahnya yang kondisinya kurang layak untuk dihuni. Mak Eni yang kesehariannya mencari daun kelapa yang jatuh kemudian akan membantu abah Anang mengikat lidi yang telah disiapkan oleh abah Anang.
Cukup sulit bagi mereka berdua berkomunikasi saat ini karena masalah gangguan pendengaran mereka. Mereka terkadang harus saling berteriak agar bisa berkomunikasi.
Mak Eni akan menjajakan sapu lidi yang telah siap untuk dijual. Ia akan berkeliling ke kampung-kampung terdekat sekitar rumahnya. Itupun ia lakukan saat ia rasa tubuhnya cukup bugar, karena dengan usianya saat ini ia cukup kesulitan untuk berjalan agak jauh.
Lebih sering mak Eni dan abah Anang menunggu pembeli datang ke rumah mereka. Hasil penjualan sapu mereka tidaklah banyak, mereka bisa mendapatkan uang sekitar 100 hingga 200 ribu setiap bulannya dari hasil usaha mereka itu.
Mereka tetap bersyukur dengan hasil yang mereka dapatkan, meski mereka harus puas dengan hanya makan nasi tanpa lauk dan terkadang mereka harus menahan lapar jika uang yang mereka hasilkan tidak cukup. Mereka tetap bersyukur akan rezeki yang mereka dapatkan.
Mereka berharap bisa punya modal usaha untuk buat warung di rumah agar mereka setidaknya bisa makan setiap hari. Tak banyak keinginan mereka di usia senja mereka.
Insan Baik, Mari bantu abah Anang dan mak Eni untuk bisa punya warung. Mari bantu sedikit mengubah perekonomian mereka agar mereka bisa makan setiap hari tanpa rasa khawatir. Mari hadirkan sedikit kebahagiaan di senja usia mereka.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari abah Anang dan mak Ening, serta untuk modal usaha dan membeli alat bantu dengar untuk mereka. Sebagian donasi akan digunakan untuk membantu saudara-saudara lain dibawah binaan Yayasan Amal Baik Insani.
Sepasang Lansia Tuli Menjajakan Sapu Lidi untuk Bisa Makan
terkumpul dari target Rp 75.000.000