47 TAHUN SEKUJUR TUBUHNYA DIPENUHI BENJOLAN, BANTU PAK CASNAWI UNTUK SEMBUH
terkumpul dari target Rp 50.000.000
SahabatKu pernah kah kalian bertanya pada diri kalian sendiri tentang kondisi tubuh kalian saat ini seperti apa?...
Bagaimana kondisi kulit kalian, masih muluskah?...
Atau terasa sakit, hanya karena satu benjolan saja di kulit, entah itu karena jerawat ataupun bisul?...
Dan jika kondisi kulit tubuh Kalian masih mulus, sudahkah kalian bersyukur?...
Pertanyaan-pertanyaan tersebut spontan terlintas dalam benak Kami, saat bertemu dengan seorang Pria paruh baya yang sedang duduk di pinggir jalan, tepat di samping sebuah karung yang berisikan penuh dengan rumput. Wajahnya yang jelas terlihat kecapean dan kelelahan, sungguh memperlihatkan seorang pejuang nafkah yang pantang menyerah, padahal setelah kami perhatikan ternyata di sekujur tubuhnya penuh dengan ratusan benjolan dengan berbagai macam ukuran.
Ketika kami mendekat kearah Beliau, bersimpul lah senyum di bibir beliau penuh dengan kehangatan untuk menyambut Kami, sembari berkata “Pak mau kemana?..”, Kami pun balik bertanya “Boleh, Kami menumpang istirahat juga Pak?”, kemudian Kemudian Beliau pun mempersilahkan Kami dengan penuh keramaha “ Oh… Silahkan Pak?.
Sepanjang Kami duduk berteduh bersama, Beliau becerita jika Ia bernama Casnawi berusia 47 tahun, meski Ia berusia sudah cukup matang namun Pak Casnawi belum pernah menikah sekalipun, dan saat Kami bertanya “Maaf kenapa belum menikah hingga usia segitu Pak?”, Ia menjawab “mana ada yang mau sama Saya Pak, kondisi badan Saya seperti ini, bisa-bisa mereka pada jijik melihatnya” ungkap Pak Casnawai, lanjut Kami bertanya, “emang tubuh Bapak kenapa?...” sambil menyingkapkan bajunya beliau berkata “tubuh Saya benjol-benjol gini Pak..., jangankan buat wanita mau ma Saya, Saya aja gak percaya diri kalau ketemu wanita..” ungkap Pak Casnawi.
Pak Casnawi sendiri bekerja sebagai pencari rumput ternak, dari mulai jam 6 pagi sampai jam 10 siang kemudian dilanjut dari jam 2 siang sampai dengan jam 5 sore Ia mencari rumput, hampir setiap hari Beliau mencari rumput tergantung ada atau tidak orang yang menyuruhnya, kalaupun sedang tidak ada yang menyuruhnya biasanya merawat sepasang Domba peliharaannya yang Ia miliki hasil menabung dari sisihan penghasilanya sebagai pencari rumput dan sempat juga menjadi buruh bangunan.
Penghasilan Beliau sebagai pencari rumput tak lebih dari 15 ribu untuk 1 karung rumput yang ia cari, padahal dengan kondisi tubuh yang dipenuhi benjolan seperti sat ini, tidak lah mudah baginya, terutama jika terkena keringat seluruh benjolannya terasa gatal, namun jika terkena panas benjolanya akan terasa sakit sekali, makanya setiap kali beliau pergi mencari rumput diusahakan seluruh tubuhnya tertutup untuk menghindari hal itu,
“ Saya pengennya sich sembuh aja Pak! sehat kaya orang-orang tapi kalau disuruh milih,,, Saya lebih memilih terasa gatal aja benjolan nya Pak, dibandingkan terasa sakit,,, sebab kalau gatal terkena keringat bisa cepat hilang jika langsung dimandiin, tapi kalau sakit karena kepanasan susah ilangnya pak meski sudah dimandiin juga, bahkan kalau terasa sakit itu bisa sampai badan jadi panas dingin…” ujar Pak Casnawi.
Saat ini Ia tinggal disebuah petak rumah dengan kondisi yang sangat mengkhawatirkan hanya dengan Ibunya yang sudah lanjut usia, yang bernama Mak Itris berusia 68 tahun. Mak Itris sendiri meski usia nya lanjut, namun beliau masih bekerja ditempat pembuataan batu bata dengan penghasilan hanya 50 rupiah perbatanya, sedangkan setiap harinya Ia bisa membuat batu sekitar 500 batu bata (50 x 500 = 25.000) atau sampai dengan 1000 buah batu bata, tergantung sedang rame atau tidaknya pesanan, penghasilan segitu jelas tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup Mak bersama Anak nya Pak Casnawi yang mengidap tumor tidak ganas.
Rumah yang Saat ini mereka tempati berdua merupakan warisan dari Almarhum Suaminya yang sudah meninggal 4 tahun yang lalu karena kecelakaan tertabrak motor saat akan bekerja sebagai buruh tani. Meski kondisinya rumahnya bisa dibilang kurang layak terutama jika saat hujan angin besar, dipastikan bocor disana sini bahkan dikhawatirkan Ambruk, namun Mak Itris bersyukur sekali masih memiliki rumah sendiri tanpa harus ngontrak,
“Alhamdulillah segini juga Pak, meski rumah jelek tapi masih bisa digunakan buat istirahat, tidur dan tempat tinggal, gak kebayang kalau harus ngontrak, uang dari mana Mak bayar nya, ada untuk makan aja udah syukur Alhamdulillah..” ungkap Mak Itris penuh dengan rasa Syukur.
Kerasnya hidup yang dijalanai Pak Casnawi, ditambah kondisi tubuhnya yang dipenuhi benjolan tentu sangat berat baginya, ditambah lagi karena kondisi tubuhnya itu membuat sangat renta sekali Ia mendapatkan cibiran dari orang yang melihatnya, entah itu dipanggil juragan bisul, si benjolan dan banyak lagi, namun cibiran tersebut tidak membuat kecil hati Pak Casnawi Ia selalu mendo’akan hal-hal yang baik untuk orang yang mencibirnya, sebab Ia percaya Kalau Do’a yang baik akan kembail Baik buat dirinya sendiri.
47 tahun bukanlah waktu yang singkat untuk Pak Casnawi dalam menjalani hidup dengan kondisi tubuh yang dipenuhi benjolan terutama jika saat bekerja tentu hal ini sangat membuta Beliau tidak nyaman, kesakitan dan bahkan harus menerima cibiran dari orang lain, meski Pak Casnawi sendiri sudah melakukan 3x operasi di rumah sakit yang jaraknya cukup jauh dari rumahnya sekitar 1 jam perjalanan, dan itupun dibantu oleh pihak yang merasa iba melihat kondisi tubuh Beliau yang memprihatinkan namun tidak bisa berobat karena tidak memiliki BPJS dan biaya untuk berobatnya.
Meski sudah dilakukan Operasi 3x, akan tetapi Pak Casnawi masih diharuskan melakukan 2x tahapan Operasi lagi untuk pengangkatan benjolan nya tersebut, namun karena ketiadaan biaya akomodasi sehingga Ia tidak bisa melanjutkan Operasi dan sudah beberapa bulan tidak melakukan kontrol ke Rumah sakit, belum lagi ketiadaan biaya untuk kebutuhan selama ia di rumah sakit seperti Obat-obatan, makan yang nunggu dan kebutuhan lainnya. Padahal Beliau ingin sekali melakukan tahapan 2x operasi yang tersisa itu, sebab Ia ingin segera sembuh dengan menghilangkan benjolan tumor di sekujur tubuhnya sehingga Ia berharap bisa hidup normal tanpa ada mendengar cibiran dari atau mendapatkan perlakuan sinis dari Orang lain.
“ Saya mau sembuh Pak, normal sama seperti orang lain,, mumpung ada pihak yang mau bantu Saya buat lakuin Operasi secara Gratis, tapi tetap meski Operasinya Gratis Saya masih butuh biaya untuk ongkos ke Rumah sakitnya sekitar 1,5 juta, beli obatnya, biaya selama di Rumah sakitnya dan kebutuhan lainya, Saya cape Pak harus denger ucapa aneh-aneh dari orang lain…” harap Pak Casnawi.
URGENITAS: Besar sekali harapan Pak Casnawi untuk bisa melanjutkan sisa Operasinya yang harus segera dilakukan, sebab jika tidak segera dilakukan operisnya tersebut dikhawatirkan benjolan disekujur tubuhnya akan semakin banyak dan semakin besar tentunya jika hal ini terjadi akan membahayakan organ vital di tubuhnya. Akan tetapi bagaimana lagi? Beliau tak miliki biaya sepeser pun.. Baginya, untuk makan sekali sehari saja sudah bersyukur banget.
SahabatKu melalui penggalangan dana ini Semoga akan memberikan secercah harapan untuk kesembuhan Pak Casnawi sehingga akan memberikan penghidupan yang lebih lagi dalam kehidupannya!.
Dan jika SahabatKu memiliki informasi tentang orang yang perlu kami bantu dalam pembuatan galang dana seperti Pak Casnawi bisa menghubungi Kami Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat melalui Nomor Whatsapps berikut ini :
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia”_ (HR. Ahmad).
Disclaimer: Dana yang terkumpul akan digunakan untuk memenuhi biaya pengobatan, pemenuhan penunjang kesehatan, modal usaha, renovasi rumah serta pemenuhan kebutuhan bulanan Pak Casnawi beserta Keluarga dan Jika terdapat kelebihan dana, akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan para Dhuafa serta Program-program lainnya yang berada dibawah naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.
47 TAHUN SEKUJUR TUBUHNYA DIPENUHI BENJOLAN, BANTU PAK CASNAWI UNTUK SEMBUH
terkumpul dari target Rp 50.000.000