10 Tahun, Membawa Putrinya Dipunggung Kemanapun Ia Pergi
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Sang surya baru saja menampakan wajahnya, terlihat seorang ibu tampak tertatih membawa seorang anak perempuan berseragam sekolah dasar di punggungnya. Bertumpu pada sehelai kain yang melilit di tubuh.
Tak lama berselang mereka berhenti sejenak melepas lelah dipinggiran jalan desa. Untuk kemudian melanjutkan perjalanan mereka menuju sekolah. Raut wajah sang ibu nampak tetap tersenyum berbicara pada anak di gendonganya seakan meyakinkan bahwa semua baik-baik saja.
Ibu Tuti R (50) merupakan seorang pengumpul batu, ia mempunyai anak yang mengalami kelumpuhan sejak lahir. Sejak saat itu Rosita Nuraini (10) tak pernah lepas dari pangkuan ibunya. Meskipun dalam keadaan seperti itu, Rosita tetap tak malu masuk ke sekolah reguler. Dan ternyata prestasinya justru termasuk yang terbaik di sana.
Hal itu tentu menjadi kebanggaan tersendiri untuk ibu Tuti sebagai orang tuanya. Ibu Tuti kian bersemangat, ia bertekad menyembuhkan anaknya dan mengantarkan cita-cita putrinya untuk menjadi dokter saat dewasa nanti.
Meski setiap hari ia harus berjalan berkilo meter mengantarkan anaknya sekolah selama satu setengah jam di perjalanan. Jangan tanya lelah dan beratnya perjalanan yang harus bu Tuti lalui setiap hari, tanpa beban saja belum tentu kita sanggup, sedang bu Tuti harus membawa beban tambahan di gendongannya setiap hari.
Terlihat ibu Tuti telah bersiap untuk menjalani kesehariannya setelah menjemput anaknya dari sekolah. Ia membawa serta Rosita di gendongannya.
Tak mudah jalur yang ia tempuh, apalagi pada musim penghujan. Ia harus melewati tanggul sawah yang kecil, sedangkan disampingnya terkadang terdapat jurang yang cukup dalam. Ia mengambil batu di kali untuk kemudian ia kumpulkan, setelah dirasa cukup, ia harus kembali bolak-balik mengambil batu yang telah dikumpulkan agar bisa ia jual.
Batu yang terkumpul biasanya harus memakan waktu sekitar satu sampai dua minggu agar mencapai satu kubik. Barulah ia akan menjual batu tersebut kepada orang yang membutuhkan. Tak banyak yang bisa ia dapatkan dari hasil mengumpulkan batu tersebut. Dalam dua minggu ia bisa mendapatkan sekitar 120 - 150 ribu dari hasil yang ia kumpulkan.
Bukan upah yang setimpal dengan resiko yang ia hadapi. Namun ia tak punya pilihan lain, semua demi pengobatan rosita dan mimpinya untuk memiliki sebuah kursi roda untuk membawa rosita bersekolah, karena berat rosita yang terus bertambah sedang kondisi badanya yang semakin melemah.
Insan Baik, Batu yang ibu Tuti bawa tak lebih berat dari beban kehidupannya. Mari buka dan gerakan hati kita untuk turut serta membantu meringankan beban kehidupan ibu Tuti dan mewujudkan cita-cita Rosita untuk menjadi dokter.
Disclaimer: donasi yang terkumpul akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari ibu Tuti dan Rosita. Serta untuk biaya pengobatan dan pendidikan Rosita. Sebagian donasi yang terkumpul juga akan digunakan untuk membantu penerima manfaat lain dibawah naungan Yayasan Amal Baik Insani.
10 Tahun, Membawa Putrinya Dipunggung Kemanapun Ia Pergi
terkumpul dari target Rp 50.000.000