Perjuangan 2 Anak Yatim Untuk Bertahan Hidup
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Tinggal berdua Kakak beradik Yatim ini menggantungkan hidup mereka pada lembaran tisu dan belas kasihan tetangga
Jika dilihat sekilas kedua bocah remaja ini nampak seperti remaja pada umumnya, namun
Sesungguh berat hari-hari yang harus dilalui oleh Rendhy Purnama (21) dan Adhytia Pramesta (15) kakak beradik ini harus hidup berdua tanpa kedua orang tua. Rumah petak usang dan jauh dari kata layak peninggalan mendiang Ayah adalam tempat mereka berdua berteduh.
Sepeninggal mendiang Ayah mereka yang meninggal tujuh tahun silam, sang Ibu memilih pergi untuk menikah lagi dan membangun keluarga baru. Tinggalah kini Rendy yang mengambil peran untuk merawat dan menghidupi Adit dengan menjadi penjual tisu keliling.
"Ada tawaran kerja jaga toko di jakarta, tapi siapa yang merawat adik saya. Yang ada sekarang jualan tisu saja, ini juga saya ngambil lagi dari orang lain" Ungkap Rendy
Beruntung Rendi masih sempat menuntaskan sekolahnya, namun tidak demikian dengan Adit, Ia harus putus sekolah di kelas 4 SD karena sang Ayah keburu meninggal dan kehidupan merekapun jungkirbalik 180 derajat.
"Dulu di suruh makan saja ogah-ogahan kak, sekarang tak jarang kami harus tidur dengan perut lapar dan harus puas makan satu mie instan berdua untuk satu hari" Rendy mengisahkan sambil berusaha menyembunyikan kesedihan nya."
Rendy yang dulu manja, kini harus menjadi kakak sekaligus ayah dan Ibu bagi Adit. Tanpa kenal lelah ia berjalan belasan Kilometer menjajakan tisu dagangannya demi untuk menghadirkan makanan untuk sang adik. Jika habis biasanya Rendy bisa mengantongi Rp 20.000 namun tak jarang Rendy pulang dengan tangan hampa, jika sudah begitu mereka harus ikhlas tidur dengan perut kosong.
Beruntung untuk penerangan di rumah Rendy dan Adit mendapat bantuan pasokan listrik dari tetangga tanpa harus membayar, namun untuk makan dan Gas Rendy harus memenuhinya sendiri dari hasilnya berjualam tisu. Alhasil sampai saat ini Rendy harus mengubur impiannya untuk dapat kembali menyekolahkan Adit.
"Saya coba menabung untuk bisa menyekolahkan Adit, mamun tabungan itu tidak pernah dapat terkumpul karena selalu terpakai untuk membeli mie instan, saya gak tega kalau lihat Adit menangis karena menahan lapar" ~ungkap Rendy mengisahkan kepada kami.
"Mungkin kalau saya bisa punya warung kecil-kecilan, saya mau buka 24 jam saja, biar saya bisa nabung buat Adit sekolah atau pergi ke pesantren" ~Rendy mengungkapkan impianya.
Insan baik, maukah menjadi kakak asuh untuk Rendy dan Adit dan membatu mereka mewujudkan impianya untuk memiliki warung kecil-kecilan dan melanjutkan pendidikanya. Sekecil apapun kepedulian insan baik semua, InsyaAllah akan menjadi pahala jariah yang terus mengalir bersama do'a dan kebahagiaan dari Rendy dan Adit serta yatim-yatim lainya.
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk Modal usaha, pendidikan dan pemenuhan kebutuhan Rendy dan Adit lainya. Selain itu, akan digunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya dibawah naungan dan pendampingan yayasan amal baik insani
Perjuangan 2 Anak Yatim Untuk Bertahan Hidup
terkumpul dari target Rp 100.000.000