BERSAMA WUJUDKAN ASRAMA LAYAK UNTUK SANTRI
terkumpul dari target Rp 126.398.500
SahabatKU… Pernahkah kamu berpikir, apa jadinya jika hafalan Al-Qur’an terputus karena bangunan yang nyaris roboh? Itulah yang dihadapi para santri di Ponpes An-Najah setiap hari.
“Kalau lagi tadarus malem suka takut, apalagi kalau ditambah hujan deras takut banget bangunannya roboh… jadi gak fokus buat menghafalnya”
Pikiran itu terbesit saat kami melihat secara langsung kondisi dari kobong asrama para santri di Pondok Pesantren Hafidz An Najah.
Ponpes An Najah, letaknya ada dipinggiran cekungan Bandung, ditengah-tengah perkampungan yang dikelilingi perbukitan disekitarnya. Kurang lebih sekitar 2-3 jam bila ditempuh dari pusat kota Bandung. Pondok pesantren yang masih tradisional ini, telah mencetak beberapa Hafidz & Hafidzah yang kini mengabdikan dirinya ke masyarakat sebagai guru dalam mengajarkan Al-Qur’an.
“Gratis In Syaa Allah… santri disini gak dipungut biaya, walau ada juga orang tua santri yang berinfaq untuk pondok itu dialokasikan untuk kebutuhan lainnya seperti makan santri dll.” Ungkap Ustadz Amin – pemilik pondok.
Semua santri disini tidak pernah dipatok untuk membayar harus berapa bila anak-anaknya ingin menimba ilmu Al-Qur’an. Meski begitu para orang tua lebih memilih memberikan infaq untuk kebutuhan sehari-hari pondok. Bahkan Ponpes An-Najah yang sebelumnya tidak memiliki masjid sendiri kini mereka sudah memiliki masjid hasil dari swadaya orang tua santri dan warga, meski tidak banyak dan hasilnya sangat lama.
Namun berbeda dengan keadaan saat ini, kobong atau asrama para santri ini begitu vital pembangunannya sehingga tidak bisa hanya dengan berpangku tangan atau menunggu dari swadaya masyarakat. Meski para orang tua santri berinfaq pun bukan berarti mereka semua mampu, karena para santri yang menimba ilmu di Ponpes An Najah ini kebanyakan adalah warga kampung-kampung sekitar Ponpes An Najah yang profesinya rata-rata adalah buruh tani dan buruh kebun.
“Sedikitnya ini baru terkumpul batu dan pasir saja, belum ada semen dan material lainnya. Malah ini bangunan kobong mau dirobohkan aja dulu karena udah gak layak. Mungkin sebagian santri Akhwat akan dipulangkan dulu dan yang masih mau menetap akan tinggal di rumah pengajar akhwat.” Ungkap ustadz Amin.
Tidak memiliki dana bukan berarti para pengurus berdiam diri, mereka berusaha sebisa mereka untuk tetap mengumpulkan material untuk membangun fasilitas yang layak untuk para santri, bahkan warga sekitar pun berswada ikut menyumbangkan sebisa mereka melalui harta dan tenaganya.
SahabatKU… Mari Wujudkan Asrama Nyaman untuk Santri Hafidz! Bayangkan santri menghafal Al-Qur’an dengan rasa was-was di kobong yang nyaris roboh. Tapi dengan donasi SahabatKU, kita bisa lebih dari sekadar membangun asrama—kita membangun ketenangan, fokus, dan masa depan para penghafal Al-Qur’an! Klik sekarang, jadi pahlawan mereka, dan raih pahala jariyah yang tak terputus!
Dan jika SahabatKu memiliki informasi tentang orang yang perlu kami bantu dalam pembuatan galang dana seperti Pondok Pesantren An-Najah, bisa menghubungi Kami Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat melalui Nomor Whatsapps berikut ini:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia”_ (HR. Ahmad).
Disclaimer: Dana yang terkumpul akan digunakan untuk Pembangunan Kobong Asrama Santri Akhwat dan Ikhwan, Pembangunan Toilet beserta tempat Wudhunya dan Pemenuhan penunjang lainnya seperti Karpet lemari, alas tidur dll, serta jika terdapat Kelebihan dana akan digunakan untuk membantu pemenuhan kebutuhan Masjid, Madrasah dan Pondok pesantren lain nya dan Program Kebaikan lain nya yang berada dibawah naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.
BERSAMA WUJUDKAN ASRAMA LAYAK UNTUK SANTRI
terkumpul dari target Rp 126.398.500