buka hati untuk Pina pasien Hidrosefalus
terkumpul dari target Rp 10.000.000
Kenyataan pahit yang harus dihadapi Pina Angraeni Rahman, yang lahir pada (28/8/2018), putri dari pasangan Rahman (28) dan Anriyani (24) beralamat di Lingkungan Rannaya Kelurahan Tolo’ Barat Kec. Kelara Kab Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan.
Pina Angraeni sudah harus menjalani operasi akibat menderita Hidrosefalus (kelebihan cairan pada kepala).
Setelah operasi pertama oleh dokter dianggap gagal maka dilakukan operasi ke dua tetapi ada lubang disamping kepala Pina dan mengeluarkan cairan tetapi setelah sembuh justru terdapat benjolan besar.
Terpaksa, Pina menjalani operasi ke dua yang baru berjalan satu bulan setelah operasi pertama, ada selang yang dimasukkan dikepala Pina yang diagnosa dokter sudah buntu, bila selang itu dipasang bisa berfungsi antara 6 bulan sampai satu tahun. Terang Rahman Ayah Pina menirukan kata Dokter yang menangani puterinya di RSU Wahidin Sudirohusodo Makassar.
“Kasihan anakku karena selang yang tertanam dan seharusnya sudah dilepas dari kepala Pina, karena masalah biaya sehingga anakku semakin menderita apalagi kepalanya bukan membaik malah semakin membesar”, tutur Anriyani ibu Pina kepada media pantau24jam.com.
Kini kedua orang tua Pina Anggraeni hanya bisa pasrah karena sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa karena BPJS mandiri yang digunakannya tidak mampu dibayar lagi, untuk makan sehari hari saja tidak cukup dengan penghasilannya sebagai sales minyak gosok.
Kini Pina hanya berobat tradisional dan berharap ada perhatian dari tetangga, tinggal dirumah beralamat di Lingkungan Rannaya Kelurahan Tolo’ Barat Kec. Kelara Kab Jeneponto.
buka hati untuk Pina pasien Hidrosefalus
terkumpul dari target Rp 10.000.000