Bantu Petani Muda Berdaya Selamatkan Pangan Dunia
terkumpul dari target Rp 500.000.000
Minimnya jumlah petani di Indonesia ternyata cukup mengkhawatirkan.
Menurut BPS 2019, jumlah petani muda tahun 2018 hanya berkisar 885.077 orang, menurun sebanyak 415.789 orang dari periode sebelumnya. Hal ini membuat Indonesia terancam mengalami krisis regenerasi petani.
Sementara itu, pada tahun 2021, secara global terdapat 828 juta orang terkena dampak kelaparan, atau 46 juta orang lebih banyak dari tahun sebelumnya dan 150 juta lebih dibanding 2019 (FAO, 2022)
Melihat kenyataan di atas, kita harus mengakui betapa pentingnya peran para petani bagi keselamatan pangan Indonesia dan bahkan dunia. Diperlukan lebih banyak lagi generasi yang mau terjun langsung menggarap sawah dan berbagai lahan pertanian di desa.
Seperti Agus Muhamad yang memilih pulang ke desa untuk menggarap kebun kopi. Usianya masih terhitung muda. Tahun ini usia Agus baru 27 tahun, tapi ia juga sudah menyandang status sebagai Bapak RW di Dusun Pulosari, Desa Warnasari, Pangalengan, Kab. Bandung.
Saat ditanya kenapa memilih mudik dan menjadi petani, Agus menjawab ia ingin lebih dekat dengan keluarga.
Iya, dahulu Agus menjadi pekerja pabrikan dan akhirnya memilih kembali ke desa dan tanpa ada rasa malu menyandang gelar Petani Muda.
Agus tentu bukan satu-satunya, masih ada lagi Petani Muda di Indonesia yang memilih tinggal di desa dengan segala keterbatasannya.
Karenanya, mari bantu mereka untuk lebih berdaya demi meningkatkan perekonomian masyarakat desa!