Idap Kaki Gajah! Berjuang Dari Kumpulkan Daun Cengkeh
terkumpul dari target Rp 60.000.000
“Semakin hari, kaki saya rasanya semakin berat. Jalan juga makin sulit. Agak lebih susah sekarang kalau lagi kerja ngumpulin daun cengkeh. Sering sakit, tapi ya gimana lagi, saya harus tetep kerja cari nafkah”, ujar Pak Yuyu yang mengalami penyakit Kaki Gajah
Pak Yuyu (70 tahun), mengaku sudah sekitar 10 tahun mengalami penyakit Kaki Gajah. Saat ini, Pak Yuyu tinggal berdua bersama istrinya, Tasih (68 tahun) di kediamannya di daerah Rancakalong Kabupaten Sumedang.
Menurut Pak Yuyu, dirinya sempat dibantu oleh aparat Desa, Puskesmas dan aparat kewilayahan untuk memeriksa kondisi kesehatannya ke RS. Namun, karena berbagai keterbatasan, pengobatan Pak Yuyu belum berlanjut kembali.
“Udah lama obat habis, Setiap malam hampir ga bisa tidur karena kaki sangat sakit. Apalagi kalau malam hari,,jadi ya ga tidur sampe shubuh.”, keluh Pak Yuyu.
Sebelum terkena penyakit gajah pun, sejak muda Pak Yuyu memiliki tumor di bagian selangkangan kakinya. “Dulu sempat juga punya tumor sebesar teko di kaki Pak, benjolan hilang tapi kaki sekarang sebesar ini. Sempat kerja di Jakarta, tapi karena sakit ya jadinya sekarang di kampung aja.”, terang Pak Yuyu.
Tidak berbeda jauh dengan Pak Yuyu, istrinya Mak Tasih juga saat ini sedang dalam kondisi sakit. Mak Tasih memiliki sakit asam urat. Tulang kakinya melengkung hingga akhirnya menyulitkannya berjalan.
Saat ini, Pak Yuyu dan istrinya tersebut bekerja mengumpulkan daun cengkeh yang berserakan di tanah. Daun cengkeh tersebut dikumpulkan dan dijual kepada pengepul untuk dijadikan Minyak Cengkeh. Setiap 3 minggu, daun cengkeh yang Ia kumpulkan dijual. Setiap kg daun cengkeh yang ia kumpulkan dihargai Rp. 1.200,/kg. Dalam sehari, paling sekitar 3-4 kg daun cengkeh yang dapat Pak Yuyu kumpulkan.
“Ya bersyukur masih punya pekerjaan. Meskipun hasilnya cuma sedikit, cukup buat beli terasi buat temen makan nasi. Kalau lagi ada rejeki, Alhamdulillah bisa beli kecap buat dicampur sama nasi”, ujar Pak Yuyu.
Bagi Pak Yuyu dan istrinya, makan nasi dicampur kecap sudah merupakan menu istimewa. Karena paling banter, setiap hari Pak Yuyu makan nasi dicampur dengan terasi yang ia beli di warung. “Pake kecap udah istimewa, setiap hari makan nasi dicampur terasi atau garam. Tapi itu juga Alhamdulillah udah nikmat.”, ujar Pak Yuyu.
SahabatKU, Yuk kita bersamai Pak Yuyu dan istrinya untuk berjuang bertahan hidup. Melalui penggalangan dana ini, Sahabat dapat membantu Pak Yuyu dan istrinya untuk kembali berobat dan memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Disclaimer: Dana yang terkumpul akan digunakan untuk bantuan penunjang kesehatan dan kebutuhan sehari-hari, serta jika terdapat Kelebihan dana akan digunakan untuk membantu pemenuhan kebutuhan para penerima manfaat lain dan Program Kebaikan lainnya yang berada dibawah naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.
Idap Kaki Gajah! Berjuang Dari Kumpulkan Daun Cengkeh
terkumpul dari target Rp 60.000.000