
Perjuangan Pak Endang Tuk Kesembuhan Sang Istri
terkumpul dari target Rp 50.000.000
"Ya Allah… kuatkan hamba. Istri masih terbaring, anak-anak butuh makan dan sekolah. Hamba cuma ingin mereka tetap bisa bertahan."
Langit sore itu tampak kelabu. Di bawah terik dan lelah yang tak pernah usai, Pak Endang (53) kembali mengayuh langkah, menenteng tas berisi benang dan kain, berkeliling menawarkan jasa jahit ke tetangga dan orang-orang. Kami bertempat tinggal di Bandung Barat, Jawa Barat.

Ia bukan sekadar menjahit pakaian. Ia sedang menjahit harapan yang hampir koyak untuk keluarganya yang kini tengah berjuang di ujung batas.
Sudah tiga minggu istrinya mengalami Penurunan Kesadaran ec Metabolic (Ensepalophaty Sepsis), Bu Een, terbaring tak sadarkan diri di ruang ICU akibat Diabetic Foot Wagner III dan sudah menjalar ke otak.
Satu kakinya terpaksa diamputasi demi menyelamatkan nyawanya. Tapi perjuangan belum berakhir. Kondisinya masih kritis, dan kebutuhan penunjang pengobatan terus dibutuhkan.

Sementara itu, di rumah kecilnya, dua anak yang masih harus bersekolah yaitu anak bungsu dan cucu piatu yang ditinggal pergi ayahnya menunggu kepulangan Pak Endang dengan harapan yang sama yaitu kesembuhan ibu serta nenek tercinta.

Setiap hari Pak Endang berangkat dengan langkah gontai, menahan perih di punggung dan sesak di dada. Ia tahu, kalau tidak bekerja, anak dan cucunya akan kelaparan. Kalau berhenti, pengobatan istrinya bisa terhenti.
Kadang jahitannya tak laku, tapi ia tetap berjalan dari rumah ke rumah, membawa sisa semangat yang tersisa di tubuh tuanya.

Di tengah kelelahan itu, yang selalu ia bawa hanyalah keyakinan bahwa Allah tak akan menutup jalan bagi orang yang berjuang untuk keluarga.
Kini, Pak Endang benar-benar butuh uluran tangan. Biaya rumah sakit menumpuk, kebutuhan anak-anak terus berjalan, dan penghasilannya sebagai penjahit keliling jauh dari cukup. Tanpa bantuan, bukan hanya pengobatan istrinya yang terancam berhenti, tapi juga pendidikan kedua anaknya yang bisa saja terhenti di tengah jalan.
Insan Baik, setiap jahitan yang dikerjakan Pak Endang adalah bentuk cinta yang diam — cinta yang berjuang di antara lelah dan air mata. Mari bantu Pak Endang agar bisa tetap menjahit tanpa harus memikul beban sebesar ini sendirian.
Bersama, kita bisa bantu biaya pengobatan Bu Een, pendidikan anak-anaknya, dan modal usaha agar Pak Endang bisa terus menghidupi keluarganya dengan layak.
Disclaimer:
Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk biaya pengobatan Ibu Een, kebutuhan sekolah anak-anak, serta modal usaha jahit untuk Pak Endang. Sebagian donasi juga disalurkan untuk penerima manfaat lain di bawah naungan Amal Baik Insani.
Perjuangan Pak Endang Tuk Kesembuhan Sang Istri
terkumpul dari target Rp 50.000.000
