Bantu Nek Amas Rawat Cucunya yang Dianggap ODGJ
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Di usianya yang semakin senja, tubuh Nek Amas (lansia, 74 tahun) tidak lagi sekuat dahulu. Nenek sering sakit-sakitan, langkah kakinya pun mulai tertatih, tak kuat lagi menopang tubuhnya untuk berjalan jauh. Namun, Nek Amas tetap harus lakukan, bekerja keliling gorengan sepanjang desa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan cucunya.
“Ini keluarga saya satu-satunya, hanya saya yang Dede miliki…”, ujar Nek Amas
Saat ini, Nek Amas hanya tinggal berdua saja dengan cucunya bernama Dede di sebuah hutan yang jauh dari tetangga. Dede sudah lama ditinggalkan orang tuanya, banyak masyarakat yang menganggap Dede terkena gangguan mental atau ODGJ, sehingga mereka saat ini hidup berjauhan dari masyarakat.
Meski hanya hidup berdua, Nek Amas tidak pernah mengeluh atas keadaannya. Bagi Nek Amas, Dede adalah cucunya yang baik dan rajin. Dede sering membantu Nek Amas untuk mencari keong agar jadi pakan ternak bebek. Bahkan, Dede juga sering membantunya untuk mencabut rumput yang akan diberikan kepada kambing-kambing milik tetangganya.
“Penghasilan dari jual gorengan dan cabut rumput nggak seberapa, paling banyak 20 ribu per hari, Pak…”, ucap Nek Amas.
Namun, Nek Amas tetap bersyukur atas rezeki yang telah diberikan. Angka 20ribu untuk Nek Amas dan Dede sangat berarti karena mampu mengenyangkan perut mereka. Walaupun, dalam benak hati Nek Amas ada kekhawatiran seandainya ia pergi terlebih dahulu, sedangkan Dede tidak memiliki siapa-siapa.
“Saya takut, nanti Dede hidup sendirian kalau saya nggak ada.”, isak Nek Amas.
Sahabat, begitu tulus Nek Amas dalam menjaga, merawat, dan membesarkan Dede. Kita apresiasi ketulusan Nek Amas dengan temani perjuangan hidupnya yuk.
Bantu Nek Amas Rawat Cucunya yang Dianggap ODGJ
terkumpul dari target Rp 50.000.000