Bantu Penenun Lurik Lansia Bertahan Hidup
terkumpul dari target Rp 50.000.000
KAIN TAK LAKU-LAKU, PENENUN LANSIA KESULITAN BERTAHAN HIDUP
Ini adalah Nek Sainem, janda 67 tahun yang berprofesi sebagai penenun kain lurik (kain tradisional jawa) bermotif sulur (garis-garis). Nek Sainem terus menenun demi melestarikan warisan budaya ini.
Namun sayang, bahkan jauh sebelum pandemi, kain-kain ini tak laku lagi. Nek Sainem kini hanya bisa mengantongi 12ribu per hari. Itupun bukan dari penghasilannya menenun. 12 ribu mungkin cukup untuk makan. Tapi untuk listrik, air, minyak tanah dan lain-lain, bagaimana?
Nek Sainem dan penenun lainnya sudah berusaha membuat motif baru agar lebih menarik pembeli. Namun tetap nihil. Sedangkan bahan baku untuk modal menenun sangat besar.
Sahabat, ternyata banyak orang-orang yang berusaha melestarikan warisan budaya kita, namun nasibnya jauh dari yang diharapkan. Yuk bantu Nek Sainem dan
penenun lansia lainnya bertahan hidup! Mereka sudah melaksanakan usahanya, bisa jadi kitalah perantara rezekinya. Bantu dengan cara klik DONASI SEKARANG. Donasimu akan menghadirkan bahagia untuk mereka.
Terima kasih, Sahabat!
Bantu Penenun Lurik Lansia Bertahan Hidup
terkumpul dari target Rp 50.000.000