Bantuan Hidup untuk Pejuang Lansia
terkumpul dari target Rp 200.000.000
Halo sahabat, tahukah kamu saat ini kita mulai memasuki periode aging population? Dimana jumlah lansia meningkat. Di masa lansia lazimnya orang sudah mulai berhenti bekerja dan menikmati masa tuanya. Namun persentase lansia bekerja di tahun 2019 mencapai 49,39%, artinya 1 dari 2 lansia di Indonesia masih bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak lansia yang terlibat aktif secara ekonomi untuk menghasilkan barang atau jasa, baik sebagai bentuk aktualisasi diri maupun karena adanya desakan ekonomi.
Tak terkecuali bagi Pak Supaito, pria berambut putih yang sudah mengabdi 10 tahun menjadi petugas tanpa palang pintu di Lingkungan Pagah Kelurahan Jember Lor Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Beliau berangkat menuju Pos penjagaan dengan menggunakan sepeda kesayangannya setiap hari bertugas mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB. Pak Supaito kini tinggal di Jl. Argopuro RT 1 RW 4 Desa Arjasa Kecamatan Arjasa bersama dengan istri dan anaknya yang berusia 9 tahun.
Pak Supaito bekerja mulai tahun 2011. “Sudah sepuluh tahun saya menjaga palang pintu rel kereta api ini,” ujarnya. Walau terbilang lama, pos penjagaan dengan ukuran 2×2 meter tersebut tanpa ada fasilitas sama sekali. Tidak ada televisi, radio, bahkan jam dinding yang terpasang kini sudah rusak. Fasilitasnya cukup hanya ranjang terbuat dari bambu serta secarik kertas jadwal terbaru kereta api yang melintas.
Pada saat malam dia terpaksa menutup palang pintu kereta api. “Jam 10 malam (kereta terakhir lewat) palang pintu ini ditutup. Karena gak ada petugasnya. Petugasnya kurang jika ingin berjaga-jaga 24 jam. Palang pintu sudah saya tutup, tapi masih ada saja mencoba merusak gembok, bahkan sirine yang sudah dipasang oleh Petugas KAI pun dikomplain oleh warga, karena berisik mengganggu istirahat warga, akhirnya ya tutup saja portal nya” paparnya.
“Suka dukanya mengabdi menjadi petugas palang pintu, suka nya bisa menyelamatkan orang lain, menyenangkan orang. Pulangnya dari sini (pos penjagaan) ya capek, kena hujan saat pulang naik sepeda. Saya pernah ketabrak anak ugal-ugalan saat pulang yang membuat kaki saya dijahit. Saya tetap akan mengabdi di sini (pos penjagaan) dan bersyukur kepada Allah karena bisa menyenangkan dan menyelamatkan orang lain terhindar dari kecelakaan tertabrak kereta api” ujarnya penuh harap
Pak Supaito hanyalah satu dari sekian banyak lansia yang masih berjuang bekerja di masa tuanya, di luar sana ada banyak lansia yang bernasib seperti Pak Supaito, atau bahkah lebih memprihatinkan.
Untuk mengapresiasi perjuangan mereka juga untuk sedikit meringankan beban mereka, kami mengajak sahabat semua ikut serta dalam program Bantuan Hidup Pejuanag Lansia. Bantuan ini akan disalurkan di 10 kota di Indonesia yaitu Medan, Cirebon, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Jember, Tangerang.
Adapun isi paket berupa : Beras 5 Kg, Gula 1 kg, Jus Kemasan 500 ml, Minyak Goreng 1 liter, Kue Kaleng 350 gr, Goodiebag.
Yuk bantu perjuangan mereka dengan cara klik “DONASI SEKARANG”
Terima kasih, sahabat!
Bantuan Hidup untuk Pejuang Lansia
terkumpul dari target Rp 200.000.000