Menahan Sakit Bertahun-tahun Karena Terkendala Biaya
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Keterbatasan ekonomi membuat tumor di dagu pak Zainul semakin besar karena terpaksa menunda pengobatan.
Pak Zainul abidin (34 tahun) dari Bengkulu ke Jakarta bersama ibu Karlina (39 tahun) dan anak bungsunya Muhammad Selimsyah (6 tahun). Bukan untuk liburan, namun untuk berjuang menyembuhkan tumor submandibula yang diderita pak Zainul selama hampir 3 tahun lamanya.
Tahun 2012, pak Zainul mengalami kecelakaan kerja hingga harus menjalani operasi pengangkatan 4 gigi dan pengangkatan benjolan pada dagunya. Tahun 2016, pak Zainul Kembali mengalami kecelakaan yaitu terbentur ceker kayu hingga harus menjalani operasi yang kedua yaitu pengangkatan semua gigi dan tulang rahang bawah pun dicopot lalu bagian dagu dipasang pen.
Namun malang, benjolan yang ada di dagu pak Zainul Kembali muncul dengan rasa yang teramat sakit. Semakin lama benjolan tersebut semakin membesar. Lalu sang istri membawa pak Zainul ke Rumah Sakit. Setelah diperiksa ternyata pen yang yang terpasang saat ini kendur dan mengakibatkan pak Zainul mengalani tumor gusi.
Sejak 2019, sebenarnya pak Zainul sudah direkomendasikan untuk melakukan pengobatan lanjutan. Namun karena biaya yang dibutuhkan sangat besar dan pak Zainul tidak memiliki uang, sehingga terpaksa pengobatan dihentikan.
“Yaa Alloh sakiit ….” Rintihan pak Zainul setiap kali rasa sakit mendera. Hampir 3 tahun lamanya pak Zainul menahan rasa sakit tanpa adanya pengobatan. Bahkan pak Zainul masih tetap bekerja dalam kondisi sakit.
Pak Zainul sadar bahwa ada istri dan 2 anak yang harus ia hidupi. Pak Zainul harus cari uang untuk anak pertamanya yang masih duduk di kelas 5 SD. Anak pertamanya tidak bisa ikut menemani perjuangan sang ayah karena harus sekolah. Selama di Jakarta pun, anak bungsunya harus mereka titipkan ke saudara mereka. Karena pak Zainul akan sering bolak balik ke Rumah Sakit. Sedang pak Zainul dan istri kini tinggal di Rumah Singgah YSAS karena tidak punya biaya untuk sewa kos.
Pak Zainul bekerja sebagai buruh harian lepas dengan penghasilan tidak menentu. Dalam 1 bulan penghasilan paling besar hanya sekitar 2 juta. Sedangkan ia harus menghidupi 3 nyawa yang hidup bersamanya. Untuk makan sehari-haripun masih sulit apalagi untuk berobat.
Tak jarang orang-orang mencibir pak Zainul “berobat pak, penyakit ko dibiarin aja”. Sungguh sebenarnya sangat sakit mendengarnya. Kalaupun ada biaya, pak Zainul juga pasti akan melanjutkan pengobatannya.
Semakin lama, rasa sakit yang dialami pak Zainul semakin tak tertahan. Ia sering merasakan pusing dan sakit sepeti di tusuk-tusuk pada bagian dagunya bahkan disenggol saja rasanya sangat sakit. Akhirnya pak Zainul mengambil keputusan untuk melanjutkan pengobatannya lagi di RSCM Jakarta walau harus menjual barang dan meminjam uang ke saudara.
“Saya ingin lanjut berobat, saya ingin sembuh. Saya ingin melihat anak saya sumbuh dewasa hingga mereka bisa menemukan kebahagiaan mereka sendiri”-pak Zainul
Mereka sangat berharap pengobatan pak Zainul berjalan lancar tanpa terhambat biaya sehingga pak Zainul bisa segera sembuh dari tumor yang diderita selama ini. Istri dan anak-anaknya masih sangat membutuhkan pak Zainul. Mari Bersama-sama bantu pak Zainul selama masa pengobatan hingga dinyatakan sembuh dari tumor.
Menahan Sakit Bertahun-tahun Karena Terkendala Biaya
terkumpul dari target Rp 50.000.000