
Matanya Buta Pak Yana Berjualan Sambil Menahan Sakit
terkumpul dari target Rp 80.000.000
Jualan kerupuk keliling tak kurang 10Km setiap hari dalam kondisi buta dan menahan rasa sakit karena radang usus, Pak Yana (40 tahun) lakukan demi hidup yang layak bersama sang istri.
Sudah 5 tahun pak Yana berkeliling mejajakan kerupuk dengan berjalan kaki mulai 8 hingga 4 sore dengan rata-rata penghasilan 30rb per hari, namun tak jarang pulang dengan tangan kosong yang membuatnya membawa kembali utuh dagangannya ke rumah.
Setahun terakhir menjadi semakin berat karena menderita radang usus yang sudah dideritanya 1 tahun lamanya membuatnya sering kali merasakan nyeri hebat di perutnya.
Tanpa memiliki anak, hanya sang istri saja yang setia mendampingi jika pa Yana menjalani pengobatan, hal ini juga yang membuatnya memutuskan berhenti menjalani pengobatan karena tidak ada lagi yang bisa menopang kehidupannya selain ia sendiri, namun kondisi ini juga membuat kesehatannya semakin memburuk.
“Jangankan untuk memenuhi kebutuhan perawatan medis, keperluan sehari-haripun seringkali kurang”.
Mimpi sederhananya adalah ia ingin melanjutkan pengobatan radang usus yang selama ini terhenti karena keterbatasan biaya, ia ingin sehat kembali agar bisa tetap bekerja dan menafkahi sang istri. Lebih jauh jika ada keluangan rezeki ia ingin bisa menyewa sebuah kios kecil untuk berjualan kerupuk dan aneka keperluan agar ia tidak perlu lagi berjalan jauh setiap hari yang menimbulkan risiko kesehatan dan keamanannya, yang kesemua itu terbentur dengan masalah keuangan dan modal.
Bagi kita, jumlah ini mungkin tidak seberapa, tetapi bagi Pak Yana, itu adalah jembatan menuju hidup yang lebih layak. Sahabat, mari bantu pak Yana sembuh dan wujudkan mimpinya untuk bisa menyewa kios.

Matanya Buta Pak Yana Berjualan Sambil Menahan Sakit
terkumpul dari target Rp 80.000.000