
Ringankan Guru Ngaji Difabel Tanpa Bayaran
terkumpul dari target Rp 30.000.000
“Saya ikhlas ga dibayar, kalo bukan mereka, siapa yang akan meneruskan generasi qur’an?” ucap ustadz Toni
“Kenapa sih guru ngaji dibayar? Bukannya gak boleh jual agama?”
Kalimat ini sering banget kita dengar, seolah-olah guru ngaji yang ngajarin Al-Qur’an gak pantas dapet imbalan.
Tapi coba dipikir lagi, mereka udah ngorbanin waktu, tenaga, dan ilmu buat ngajarin generasi kita biar paham Al-Qur’an.
Mereka juga punya keluarga yang harus dinafkahi, butuh makan, dan berhak hidup layak seperti kita semua.
Seperti kisah Ust. Toni beliau mengisi kegiatan sehari-harinya dengan mengajar anak-anak di masjid setelah maghrib, pengurus DKM hanya memberikan bantuan setahun sekali ketika bulan ramadhan.
Ada alasan kuat yang membuat beliau tetap mengajar ilmu Qur'an sampai sekarang walaupun tidak pernah di gaji yaitu pahala kebaikan yang akan di balas Allah di akhirat kelak
Ust. Toni mengalami kelumpuhan sejak SMP, karna sakit pada saraf kakinya kini ia tak bisa berjalan normal. Dengan keterbatasannya itu ia terpaksa berhenti pendidikan, tapi ia melanjutkan belajar mengaji bersama gurunya di masjid, lalu ilmu yang didapatnya itu sekarang ia menjadi guru ngaji di kampungnya.
mari kita muliakan dan sejahterakan perjuangan guru ngaji kita. insyaAllah ada pahala kebaikan untuk kita yang ikut membersamai mereka
Tanpa mereka, siapa yang akan menjaga generasi Qur'ani? Kalian bisa bantu tebarkan kebaikan dan berdonasi dengan cara:
- Klik tombol “DONASI SEKARANG”;
- Masukkan nominal donasi;
- Pilih metode pembayaran GoPay atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah, atau kartu kredit) dan transfer ke no. rekening yang tertera;
- Dapatkan laporan melalui email.

Ringankan Guru Ngaji Difabel Tanpa Bayaran
terkumpul dari target Rp 30.000.000