Bantu Pak Rohmad Hidupi Anak Difabel
terkumpul dari target Rp 65.000.000
“Akkkk......... Akkkkkk.......” Rintihan Ahmad sambil menangis dengan tubuhnya yang bengkok dan kaku.
Tangis Ahmad (24 tahun) seringkali pecah saat mengingat kakak tercintanya. Dua Tahun lalu, Kakaknya harus pergi untuk selamanya akibat Covid-19.
Kondisi Ahmad saat ini juga cukup memprihatinkan. Tubuhnya mulai kaku saat usianya masih 8 bulan. Ahmad tak dibawa ke dokter karena keterbatasan biaya. Ayahnya hanya sanggup membawanya ke terapi tulang, namun kondisi Ahmad malah semakin memburuk.
Kedua kakinya menjadi bengkok dan mengeras sampai tidak bisa digerakkan. Hingga saat ini pun Ahmad masih sulit berbicara dan hanya bisa berbaring di atas tempat tidur.
Impian Pak Rohmad untuk mengantar putranya terapi dan sekolah selalu terbentur masalah biaya. Sebagai buruh tani dan pencari rumput untuk pakan ternak penghasilannya sangat tak menentu, bahkan ada untuk makan pun Pak Rohmad sangat bersyukur. penghasilan yang tak menentu membuat pak rohmad sering kali putus asa untuk mengobati ahmad.
“Jangankan untuk makan makanan yang bergizi, Bisa makan setiap hari saja saya sudah bersyukur mas. Tapi masih ingin lihat anak saya bisa mandiri. Khawatir kalau saya udah gak ada bagaimana dia bertahan hidup?” - Pak Rohmad, ayah Ahmad.
#TemanBerbagi, mari bantu ringankan ujian yang sedang dilalui Pak Rohmad dan putranya
Bantu Pak Rohmad Hidupi Anak Difabel
terkumpul dari target Rp 65.000.000