Sakit Paru-Paru, Pak Obur Sulit Mencari Pekerjaan
terkumpul dari target Rp 76.100.000
Sakit paru-paru yang diderita Pak Obur selama 9 tahun membuatnya harus terkena PHK sebanyak 2 kali. Ujian pun rasanya bertubi-tubi menerpa keluarganya. Pada tahun 2012, istrinya meninggal dunia dan tahun 2021 kebakaran hebat menimpa seluruh rumah hingga habis tak tersisa.
Sempat ada bantuan dari desa untuk membangun kembali rumah Pak Obur. Namun bantuan tersebut tidak cukup sampai selesai, sehingga rumahnya sampai sekarang masih berbentuk rangkai. Lantainya masih batu dan jika hujan seisi rumah basah. Fasilitas MCK pun tidak tersedia dan menggunakan MCK umum.
Kini anak-anaknya yang menjadi tulang punggung keluarga. Anak pertama, Asep (23) bekerja sebagai buruh bangunan lepas. Anak kedua, Laila (20) bekerja sebagai buruh pabrik dengan penghasilan sekitar 50 ribu per hari. Anak ketiga, Rahma (15) masih sekolah di pondok pesantren yang membutuhkan biaya cukup besar.
Pak Obur bukan tak ingin bekerja, namun semua dokumen penting seperti Akta Kelahiran, KK, Ijazah, dan lain-lain semua terbakar sehingga menyulitkan untuk mengurus BPJS dan mencari pekerjaan.
"Ijazah saya juga semuanya terbakar, mau ngelamar kerja jadi susah,” ungkap Asep sambil membereskan serpihan ijazahnya.
Sungguh miris melihat kondisi keluarga kecil ini. Untuk kebutuhan sehari-hari pun mereka kesulitan, bahkan makanan dan pakaian masih dibantu tetangga.
Yuk bantu ringankan beban Pak Obur dan keluarga agar bangkit dari kesulitan, klik DONASI SEKARANG.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul untuk biaya pembangunan rumah Pak Obur, biaya berobat, biaya pendidikan Sang Anak, dan kebutuhan lain keluarga Pak Obur. Donasi juga akan digunakan untuk mendukung penerima manfaat lainnya di bawah naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.
Sakit Paru-Paru, Pak Obur Sulit Mencari Pekerjaan
terkumpul dari target Rp 76.100.000