Bakti Mak Anah Merawat Abah Dalam Keterbatasan
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Bakti Mak Anah merawat Abah dalam keterbatasan dan Renta Usia senjanya
Untung tak dapat di raih, malang tak dapat di tolak, sungguh pepatah lama ini seperti sedang menggambarkan apa yang menimpa Abah Miad (65) kala itu, niat hati akan berangkat membeli kambing untuk di jual kembali, namun ketika sedang menyebrang jalan sebuah sepedah motor sport melaju dengan kecepatan tinggi dan menabrak Abah hingga terpental belasan meter.
Setelah hampir dua bulan abah di rawat di rumah sakit, kini telah tujuh tahun berlalu namun kehidupan Abah telah berubah 180 derajat. Abah yang dahulu pekerja keras dan tulang punggung keluarga kini harus rela hidup bergantung pada sang istri, Mak Anah (66). Iya kondisi kaki Abah yang menjadi bengkok dan selalu sakit membuat Abah hanya bisa berada di rumah. Mengesod adalah satu-satunya cara abah berpindah tempat saat ini.
Mak Anah kini yang bertukar tugas menjadi tulang punggung keluarga, pagi Buta Emak sudah bergegas berangkat untuk memulung rongsokan dan botol-botol bekas, kemudian dilanjutkan dengan mencari rumput untuk pakan kambing yang di titipkan juragan kepada Emak.
Meski tak banyak rupiah yang dihasilkan, namun uang Rp. 20.000 sampai Rp. 30.000 yang Emak hasilkan sangat berarti untuk menyambung hidup mereka berdua. Namun kini seiring usianya yang semakin senja, Emak khawatir tidak kuat lagi untuk bekerja. Ada kekhawatiran yang menggelayut di benaknya tentang siapa yang akan mengurus Abah kelak. Sedangkan putra mereka tinggal jauh dan kondisikanpun tidak lebih baik.
"Emak gak mau merepotkan siapapun, makanya apa saja Emak lakonin buat menyambung hidup kami berdua, Abah kadang suka memaksa mau bantuin tapi yang ada malah kakinya jadi bengkak dan bisa demam satu minggu, makanya Emak larang Abah kemana-mana" Ungkap Emak pada kami.
Mak Anah adalah sosok istri yang berbakti serta pekerja keras, meski lelah setelah seharian memulung dan mencari rumput Emak tidak pernah absen merawat dan mempersiapkan kebutuhan Abah, bahkan sebisanya Emak pun hampir setiap hari mengurut kaki Abah, berharap ada keajaiban kaki Abah kembali normal.
Bukan tak ingin melanjutkan pengobatan, meski Emak dan Abah memiliki Bpjs, namun ongkos dan bekal untuk berangkat ke rumah sakit dirasa sangat berat bagi kondisi Emak saat ini. Alhasil Abah hanya di rawat dengan seadanya di rumah.
Tak ingin berpangku tangan, Abahpun bertukar peran dengan Emak, ia bertugas memasak dan menanak nasi. "Kesal sebetulnya Abah, biasanya dulu abah yang mencari rumput, mengurus ternak dan jual beli ternak kambing kemana saja, kini untuk berdiri saja abah tidak sanggup, pernah coba pakai tongkat, kaki Abah malah bengkak dan sakit berhari-hari" Terang Abah.
Kini keinginan Emak dan Abah adalah untuk dapat memiliki modal usaha, syukur-syukur bisa kembali punya ternak sendiri, karena setelah seluruh ternak Abah dan Emak habis terjual untuk biaya pengobatan Abah, kini Emak mengurus ternak milik orang lain yang di titipkan ke Emak.
Insan Baik, mari kita bersamai keinginan emak dan Abah untuk dapat memiliki usaha dan ternak kambing sendiri, segala bentuk uluran tangan dan do'a dari Insan Baik semua akan sangat berarti bagi mereka.
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk modal usaha Emak dan pemenuhan kebutuhan lainnya. Serta akan digunakan untuk penerima manfaat dan keberlangsungan program sosial kemanusiaan lainnya dibawah naungan dan pendampingan Yayasan Amal Baik Insani
Bakti Mak Anah Merawat Abah Dalam Keterbatasan
terkumpul dari target Rp 100.000.000