
Tanpa Tangan Pak Enjah Bejuang Demi Masa Depan Anak
terkumpul dari target Rp 57.000.000
“Walau kondisi saya seperti ini, semua saya lakukan agar anak saya bisa tetap sekolah dan punya masa depan”. Ungkap Pak Enjah
Dengan kondisi tanpa tangan yang utuh, Pak Enjah (45 thn) harus terus berjuang demi bertahan hidup, apalagi ada 2 anak yang harus ia perjuangkan tumbuh kembangnya. Baginya menyerah bukanlah pilihan, setiap hari ia berjualan tisu di pinggir jalan.
Sudah lebih dari 10 tahun Ia berjuang tanpa tangan, mengadu nasib di jalanan sambil menggendong anaknya yang masih kecil. panas-panasan dibawah sinar terik matahari dan folusi lalu lalang kendaraan.
“Ia mas, anak saya yang kecil ini gak mau ditinggal. pengen ikut bapaknya terus. karna ibunya gak ada jadi gak bisa jagain kalo di rumah”. Ungkap Pak Enjah
Karna kondisi ekonomi yang sulit apalagi keadaan fisik yang disabilitas membuat Pak Enjah sulit bekerja seperti orang lainnya. sang istri terpaksa harus pergi merantau ke luar kota demi sedikit-sedikit membantu ekonomi keluarga.
Dulu kedua tangan Pak Enjah lengkap dan normal seperti biasanya, namun saat bekerja sebagai kuli pemasang tenda, ia tersetrum listrik sehingga kedua tangannya hancur dan harus diamputasi.
Hidup harus tetap berjalan, perut yang kosong harus diisi makanan. meski lebih sering menahan rasa lapar disetiap bekerja berjualan tisu dijalanan. Semua itu dilakukan agar anaknya bisa tetap makan dan sekolah.
Kisah ini bukan sekadar cerita sedih. Ini adalah panggilan nurani untuk kita semua yang masih memiliki tangan yang kuat, hati yang luas, dan sedikit kelebihan rezeki untuk dibagikan. Hari ini, kita bisa menjadi bagian dari perjalanan hidup Pak Enjah. Memberi mereka harapan, bukan sekadar bantuan. KLIK DONASI SEKARANG

Tanpa Tangan Pak Enjah Bejuang Demi Masa Depan Anak
terkumpul dari target Rp 57.000.000