"Saya cuma pengen sembuh. Saya ingin bisa kerja lagi. Saya nggak tega lihat istri saya harus kerja sendirian, ngurus anak, dan juga ngurus saya." — Pak Darno

Tak pernah terbayangkan dalam hidup Pak Darno bahwa dirinya akan divonis kanker nasofaring getah bening stadium 4.

Awalnya hanya benjolan di leher kanan dan kiri yang tidak terasa sakit, jadi ia abaikan. Namun, lama-lama muncul sakit kepala setiap pulang kerja dan lehernya terasa kaku. Benjolan itu makin besar, memerah seperti bisul, hingga akhirnya Pak Darno memutuskan memeriksakan diri ke puskesmas.

Dari puskesmas, Pak Darno langsung dirujuk ke rumah sakit dan menjalani biopsi. Hasilnya sangat mengejutkan: kanker nasofaring getah bening stadium 4.

Selanjutnya ia dirujuk ke RS Dharmais untuk penanganan lebih lanjut. Selama dua bulan, benjolan bekas biopsi itu membesar, pecah, dan mengeluarkan darah. Setelah menjalani 6 kali kemoterapi dan 33 kali radiasi, benjolan mulai mengecil, tapi harapan itu kembali diuji.

Penyebaran kanker kini menjalar ke bagian kepala. Dokter masih berdiskusi, apakah perlu operasi atau kembali menjalani radiasi lanjutan.

Di tengah perjuangan ini, sang istri, Bu Daimah, tak pernah lelah mendampingi. Bu Daimah hanya bekerja sebagai tukang cuci gosok, berpenghasilan Rp1.500.000 per bulan. Dari penghasilan itulah mereka membayar kontrakan, listrik, kebutuhan harian, dan biaya transport ke rumah sakit. Dengan penghasilan yang jauh dari cukup, ia tetap tegar, meski di balik senyumnya tersembunyi kelelahan dan kekhawatiran yang dalam.

"Saya sedih mbak, nggak nyangka suami saya kena penyakit seperti ini. Tapi saya harus ikhlas, saya harus kuat, demi suami"-ucap Bu Daimah

Demi kesembuhan suaminya, Bu Daimah terpaksa menjual perhiasan, motor, bahkan memakai tabungan sekolah anak. Ia juga harus meminjam uang ke tetangga dan saudara karena seringkali tak punya ongkos ke rumah sakit.

Sahabat, mari kita bantu meringankan beban Bu Daimah dan Pak Darno. Jangan biarkan mereka berjuang sendirian menghadapi badai ini. Bantuanmu sangat berarti untuk pengobatan Pak Darno dan kelangsungan hidup keluarga kecil ini. Uluran tangan kalian bisa menjadi nafas harapan bagi mereka untuk tetap bertahan dan tetap berjuang.