Istri Kabur, Pak Agung Harus Bawa Anak Operasi dan Sembuh
terkumpul dari target Rp 60.000.000
“Anak saya harus ganti selang di kepalanya, kalau tidak kepalanya akan semakin membesar karena tumpukan cairan” – Ujar Pak Agung.
“Biaya ganti selang bisa puluhan juta, tapi saya tidak punya uang, bahkan BPJS nunggak selama 4 tahun jadi gak bisa dipake lagi” -lanjutnya.
Bising dan beratnya mesin pemotong rumput temani hari-hari pak Agung berjuang menghidupi keluarganya. Setiap hari bergelut dengan teriknya matahari tak menyurutkan semangat pak Agung, namun hidup tak memberikan banyak pilihan padanya.
Pak Agung menahan tangis, teringat putranya yang divonis hidrosefalus dan membuat tumpukan cairan di kepalanya. Dia harus segera mengganti selang untuk mengeluarkan cairan di kepalanya. Namun ia tak punya biaya untuk membawa putranya berobat.
“Nggak mampu beli susu, kalau ada rezeki terpaksa saya beli susu sachet warung untuk anak saya” – lanjutnya lagi.
Ditinggal istri karena malu punya anak sakit, kini pak Agung harus berjuang sendirian. Terpaksa Akhtar (9) harus dititipkan ke sang ibu karena dirinya harus bekerja dari jam 8 pagi sampai 4 sore.
Sebelumnya pak Agung pernah jadi sopir karena sering nombok bahan bakar dan jarang dapat penumpang. Kini ia menjadi tukang potong rumput, menyapu jalanan sampai membersihkan selokan ia kerjakan.
Ditengah waktu istirahatnya pak Agung sering membayangkan bagaimana nasib putranya jika tidak melanjutkan pengobatannya lagi dan tidak segera mengganti selang di kepalanya. Begitu banyak beban di kepala yang harus ia tanggung.
Tentunya, tidak hanya pak Agung yang harus berjuang menghidupi keluarga dan mencari biaya pengobatan untuk anaknya, masih banyak kaum Dhuafa lainnya yang membutuhkan perhatian kita bersama.
Yuk, sama-sama kita ringankan beban pak Agung dan kaum Dhuafa lainnya, agar mereka sedikit terbantu di dalam menjalani hidup mereka.
Istri Kabur, Pak Agung Harus Bawa Anak Operasi dan Sembuh
terkumpul dari target Rp 60.000.000