Perjuangan Bapak Difabel Jadi Tukang Jahit Demi Hidupi Keluarga
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Keterbatasan tidak menghalangi Pak Abdul (59) berjuang untuk mencari nafkah. Beliau adalah seorang pengidap tunadaksa dengan kondisi kedua kaki yang mengecil, karena kelemahan itulah membuat usaha jahit Pak Abdul sepi pelanggan.
Bermodalkan mesin jahit manual yang dimodifikasi dengan dinamo, Pak Abdul bisa menjahit walau tanpa menggunakan kedua kakinya. Sayangnya keadaan tersebut menyebabkan proses pengerjaan menjadi semakin lama, padahal hasil jahitan Pak Abdul sangat rapih dan sudah sekelas kualitas butik.
Inilah yang menyebabkan kondisi ekonomi keluarga Pak Abdul menjadi sulit, untuk memenuhi kebutuhan keluarga sang istri membantu dengan menjadi buruh pemetik bunga upah yang didapat juga tidak seberapa hanya 30 ribu per minggu, belum lagi ada tanggungan kontrakan dan biaya sekolah putranya yang sudah sering menunggak. Bahkan tak jarang keluarga bapa hanya bisa makan dengan kerupuk dan nasi.
Pak Abdul mengaku ingin sekali memiliki modal untuk mengembangkan usahanya, supaya ketika tidak ada pelanggan, beliau bisa membeli bahan untuk dijahit dan dipajang di etalase rumahnya agar para pelanggan bisa membeli langsung hasil karyanya.
Disclaimer:
Fundraising ini merupakan bagian dari Program Sosial dan Kemanusiaan. Kelebihan donasi yang terhimpun digunakan untuk membantu penggalangan donasi penerima manfaat lainnya.
Perjuangan Bapak Difabel Jadi Tukang Jahit Demi Hidupi Keluarga
terkumpul dari target Rp 50.000.000