Tolong! Terpaksa Rumah dijual Demi Pengobatan Aisha
terkumpul dari target Rp 75.000.000
Tolong! Terpaksa Rumah dijual Demi Pengobatan Anak Tercinta Aisha
Adik Aisha divonis dokter memiliki penyakit Hidrosefalus dan Tumor otak. Berawal saat adik Aisha Qiana Ardhani berusia 8 bulan yang terjatuh dari gendongan kakaknya Fazza Fauziyatu Zahra yang berusia 7 tahun saat mereka sedang bermain. Adik Aisha mengalami koma selama 1 minggu.
Setelah 2 minggu dari kejadian itu, Aisha terus menerus menangis dan mengalami muntah-muntah serta kejang, dan setelah dibawa kerumah sakit dengan beragam pemeriksaan. Aisha Qiana Ardhani divonis Hidrosefalus dan Tumor otak. Dokter menyarankan untuk segera menjalani operasi untuk menyelamatkan nyawanya.
Hati ayah dan ibu terus menangis melihat kondisi putri tercintanya yang semakin parah. Mereka mengusahakan segalanya demi kesembuhan putrinya. Bahkan rumah satu-satunya yang dimiliki pun harus mereka jual demi biaya operasi untuk menyelamatkan nyawa putri tercintanya.
Namun setelah dilakukan tindakan operasi, kondisi Aisha semakin drop dan mengalami koma. Hanya tangisan ayah dan ibu yang saat itu menemani Aisha setiap hari, doa-doa kebaikan pun terus dipanjatkan demi kesembuhan Aisha.
Seminggu sudah Aisha koma, jari-jari manisnya mulai bergerak menunjukkan doa ayah dan ibunya terkabul dan Aisha tersadar dari komanya. Namun tidak cukup sampai disitu, dokter menyarankan agar Aisha menjalani kemoterapi secara rutin kerumah sakit.
Bapak Encep Dadan Mudakir (32 tahun) yang berprofesi sebagai kuli bangunan hanya bisa menangis melihat kondisi putrinya.
"Saya bingung pak, uang dari mana harus membawa anak saya kemoterapi ke rumah sakit, sebagai kuli bangunan dengan gaji yang tak seberapa jangankan untuk biaya kemo, untuk makan pun kadang kami punya kadang tidak. Rumah kami dijual untuk biaya pengobatan Aisha" ~Ungkap Pak Encep Ayah Aisha
"Terlebih kadang kerja sebulan, nganggurnya 3 bulan. Karena kerja bangunan itu tidak menentu. Sekarang kami menumpang di rumah orangtua saya.” ~Lanjutnya lagi.
Akhirnya Aisha hanya bisa dirawat dirumah. 4 tahun juga Aisha menahan rasa sakit dan kepalanya yang terus membesar karena kepalanya sudah tak mampu lagi menampung cairan. Kalau Aisha menangis, ibu Ani Sumarni (32 tahun) selalu melantunkan ayat suci untuk menenangkan putri tercintanya.
Sungguh berat bagi keluarga kurang mampu seperti mereka untuk bisa menyembuhkan Aisha. Mereka berharap memiliki modal usaha yang layak agar bisa terus membawa Aisha putri tercintanya menjalani kemoterapi.
Sahabat kebaikan, Aisha masih sangat belia, namun setiap detik rasa sakit terus menyerang tubuhnya. Oleh karenanya, yuk berikan keajaiban untuk Aisha dengan memberikan modal usaha untuk kedua orang tuanya agar Aisha bisa terus menjalani kemoterapinya secara rutin dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Tolong! Terpaksa Rumah dijual Demi Pengobatan Aisha
terkumpul dari target Rp 75.000.000