Bantu Adik Omar Bisa Mendengar
terkumpul dari target Rp 250.000.000
Lantunan ayat suci Al-Qur’an terdengar dari mulut mungil anak-anak di sebuah rumah sederhana ketika selesai subuh dan magrib. Mereka sedang menyetor dan muroja’ah hafalan Qur’an pada umminya. Kelimanya sibuk mengaji dan menghafal, sedangkan anak yang paling bungsu tidak merasa terganggu dan larut dalam dunianya sendiri.
Namanya Omar Ali Hamzah (1,7 tahun), ia menderita tuna rungu total sejak lahir.
Omar memiliki empat bersaudara dan dua saudara yatim piatu yang diasuh keluarganya. Keluarga Omar merupakan keluarga penghafal Al-Qur’an, kakak dan abang Omar semuanya sudah bisa menghafal Qur’an, sedangkan Omar untuk mendengar ayat suci Al-Qur’an saja tidak bisa.
Ketika di dalam kandungan ummi, Omar pernah menderita sakit cacar. Omar lahir dengan fisik normal seperti anak lainnya, namun seiring waktu ia tumbuh dan seperti berada di dunianya sendiri. Omar sering tidak merespon saat dipanggil atau bahkan tidak bergeming ketika petir dan guntur sangat kuat terjadi. Abi dan ummi Omar merasa khawatir sehingga mengecek kondisi kesehatan Omar pada dokter, kala itu Omar sudah berumur 9 bulan.
Hati ummi sangat hancur ketika mengetahui Omar tidak bisa mendengar (tuli total). Kedua telinga Omar hanya bisa merespon suara dengan intensitas 110 desibel, yaitu setara dengan kebisingan pesawat terbang. Sedangkan batas maksimum pendengaran manusia normal adalah 90 desibel, dan diatas itu akan menyebabkan sakit yang teramat sangat.
Segala upaya dilakukan orangtua Omar, hingga membeli alat bantu dengar untuk Omar. Namun, walaupun dengan alat bantu dengar tersebut, Omar masih tidak bisa mendengar karena ia tuli total. Dokter menyarankan dan mendesak kedua orangtua Omar agar segera dioperasi implan telinga. Apabila terlalu lama dibiarkan, maka kemungkinan Omar untuk berbicara akan sulit disebabkan lidahnya mengeras, sehingga Omar juga akan sulit untuk membaca apalagi menghafal Qur’an. Namun karena terkendala biaya, sampai saat ini Omar masih belum bisa dioperasi. Biaya pembelian implan telinga sangat mahal dan tidak memungkinkan untuk keluarga Omar yang hanya pas-pasan untuk kebutuhan sehari-hari. Abi Omar (Hermansyah, 44 tahun) hanya bekerja sebagai pedagang toko kelontong kecil, sedangkan umi (Dora Imelda, 34 tahun) hanya seorang IRT.
Umi dan abi tak henti berdo’a kepada Allah untuk memberikan kesembuhan kepada Omar. Sekiranya ada donatur yang mau membantu Omar untuk bisa mendengar dan menghafal Qur’an, keluarga Omar akan sangat senang dan bahagia. Semoga para donatur yang membantu diberikan keberkahan rezeki dan keselamatan baik didunia maupun diakhirat.
Mari jadikan berbagi sebagai kebiasaan baik! Kamu bisa berdonasi dengan cara :
1. Klik DONASI SEKARANG
2. Masukkan nominal terbaikmu
3. Pilih metode pembayaran
4. Share campaign ini sebanyak-banyaknya!
Bantu Adik Omar Bisa Mendengar
terkumpul dari target Rp 250.000.000