Hidup Sebatang Kara, Nek Timah Hanya Bisa Merangkak di Rumah yang Terancam Hanyut
terkumpul dari target Rp 200.000.000
Jauh di pulau terpencil yang sangat jauh bernama pulau Mongkol, Batam hidup sebatang kara seorang nenek yang berusia 80 tahun.
Nenek ini bernama Nek Timah binti Senin, tidak seperti orang pada biasanya Nek Timah yang menjanda selama 20 tahun ini tinggal di rumah panggung atas laut yang tidak layak huni.
Atapnya selalu bocor di saat hujan turun dan kayu rumah yang sudah mulai lapuk, kapan saja bisa ambruk akibat terkena gelombang air laut pasang.
Kondisinya pun sungguh memprihatinkan, beliau hanya bisa merangkak dengan kedua tangannya dikarenakan kakinya yang lumpuh sedari kecil. Ukuran kakinya juga sudah mengecil, tidak tampak lagi daging hanya menyisakan kulit yang membungkus tulang kakinya.
Nek Timah bersyukur karena tetangganya masih berbaik hati memberi pertolongan, khususnya untuk urusan makan sehari-hari.
Tetapi yang namanya kehidupan tak selamanya baik, kadangkala tetangga Nek Timah pun tidak bisa membantu karena kondisi ekonomi mereka juga sulit. Hal ini membuat Nek Timah menjadi tak enak hati jika terus-terusan membebani tetangganya.
Jika Nek Timah hendak berkumpul dengan warga lainnya, ia meminta tolong orang untuk menggendongnya.
Bukan tanpa alasan, Nek Timah ingin kondisi badannya selalu sehat, karena tinggal sendiri di dalam rumah yang sudah tak layak huni membuat ia menjadi sering sakit-sakitan. Ia ingin berbaur juga dengan warga sekitar untuk memulihkan kondisi badannya.
#TemanBerbagi terbayangkah dengan kondisi Nek Timah, jika ini adalah Ibu atau Nenek Kita.
Yuk Bantu Renovasi Rumah Nek Timah dan Bantu Penuhi Kebutuhan Harian Nek Timah.