
Tolong Mbah Sebatangkara Suami dan Anak Telah Tiada
terkumpul dari target Rp 200.000.000
Mbah Wasinah (95) yang usianya hampir 1 abad, masih harus berjalan keliling sejak pagi untuk bertahan hidup. Mbah dari rumah biasanya numpang truck yang hendak ke pasar, karena jaraknya sangat jauh sekali. Tak jarang jika tak ada truck Mbah tetap berjalan membelah dinginnya pagi hari.
Semata-mata hanya untuk menjual ikan pindang yang dihargai Rp5.000, dan hanya mengambil untung Rp500 untuk 1 pack yang berisi 3-4 ikan.
Dalam sehari, Mbah Wasinah membawa 50 pack ikan pindang, yang jika laku semuanya ia dapat untung Rp25.000. Namun tak setiap hari ikannya habis terjual.
Karena faktor usia, bakul dan tas yang ia bawa tiap hari makin terasa berat. Penglihatan dan pendengarannya juga sudah menurun. Ia sering beristirahat karena merasa lelah.
Yang penting masih bisa jualan esok harinya, syukur2 bisa makan walaupun hanya dengan nasi saja, kini Mbah Wasinah hidup di sebuah rumah dari anyaman dan tiang bambu, yang sudah reot dan lapuk. Rumahnya masih beralas tanah.
Suaminya sudah lama meninggal, disusul sang anak yang meninggal hanya 100 hari setelah kepergian suami.
Kini Mbah Wasinah tak ingin berpangku tangan dan menyusahkan orang lain. Ia berusaha mencari nafkah sendiri selama masih ada sisa tenaga.
#Temanberbagi, Mbah Wasinah hanya bekerja untuk menyambung hidup, bukan memperkaya diri. BAntu perjuangan Mbah dengan cara : KLIK "DONASI SEKARANG"

Tolong Mbah Sebatangkara Suami dan Anak Telah Tiada
terkumpul dari target Rp 200.000.000