Rawat Anak Lumpuh Mbah Berjuang Dengan Upah 8rb perhari
terkumpul dari target Rp 80.000.000
Anaknya sudah lumpuh 47 tahun, kakek pemulung sampah Mengumpulkan 6 karung penuh sampah demi anak & istrinya walau hanya membawa pulang uang 8 ribu/hari.
Tangan yang sudah keriput nan bergetar itu tak ragu untuk menyuapi serta memijat anaknya yang terbaring sejak lahir.
Penghasilannya yang tidak banyak menyebabkan mbah harus merelakan makanannya untuk anak dan istrinya terlebih dahulu.
Beliau Kakek Sarmidi, lansia 66 tahun asal Tuban Jawa Timur. Di usianya yang sudah tak lagi muda, Kakek Sarmidi menjalani hari-harinya dengan tekun bekerja bermandikan keringat di sekujur tubuhnya.
Bila matahari terbit, Kakek Sarmidi akan berpamitan dengan istri dan anaknya untuk bekerja. Bukan di tempat yang nyaman, beliau menghabiskan sepanjang harinya dengan mengumpulkan sampah yang dapat didaur ulang, beliau mengumpulkannya dari TPA yang berada di 20 KM dari rumahnya.
“Ya plastik, ya botol bekas, ataupun kardus yang masih lumayan, itu yang saya ambil”, jawab Kakek Sarmidi ditanya tentang apa saja yang ia kumpulkan dari TPA.
“Saya punya anak, saya punya istri, saya punya pekerjaan, dan saya masih diberikan usia untuk menjaga mereka. Tak mengapa jika saya harus sedikit lebih bekerja keras dibanding lansia lainnya yang seusia dengan saya. Menurut saya hidup saya sangat lengkap.” Tutur lirih kakek bertopi nyentrik itu.
Kakek Sarmidi akan pulang dari TPA sekitar pukul 14.00, menyandarkan sejenak punggungnya yang letih mengais sampah. Waktu yang singkat ia gunakan untuk bercengkrama sejenak dengan istri dan anaknya serta menyantap masakan yang dihidangkan untuknya. Tak lama setelah menunaikan ibadah sholat ashar, Kakek Sarmidi akan bergegas mangambil karung dan sabitnya. Kakek Sarmidi bekerja sebagai buruh ternak milik tetangganya. Kakek Sarmidi bertanggungjawab untuk ngarit rumput dan merawat ternak sapi yang berada tak jauh dari rumahnya. dengan beekerja sebagai buruh ternak beliau bisa menambah pundi penghasilan walau tidak seberapa.
Pak Patnadi (47) merupakan anak Kakek Sarmidi yang lumpuh sejak lahir, sehingga ia hanya bisa terbaring di tempat tidur. Karena harus menjaga anaknya, istri Kakek Sarmidipun tidak bisa meninggalkan rumah untuk membantu Kakek Sarmidi untuk memulung.
“Hehehe, lagi pula tidak akan saya biarkan istri saya memulung bersama saya, saya tidak mau tangannya kotor dan kasar seperti saya” ujar Kakek Tarmidi sembari tertawa tulus.
Ketika ditanya tentang harapan yang beliau semogakan setiap harinya, Kakek Sarmidi mengatakan bahwa beliau ingin memiliki ternak di rumah. Supaya beliau tetap bisa menafkahi keluarga dan juga menjaga keluarga di rumahnya. Jika dipikirkan Kembali, jalanan yang Kakek Sarmidi lalui bukanlah tempat yang ramah bagi lansia seperti beliau, apalagi jika beliau sudah menginjak usia lebih lanjut lagi.
#TemanBerbagia!! Yuk bantu kembalikan semangat mbah sarmidi untuk hidupi anaknya
Rawat Anak Lumpuh Mbah Berjuang Dengan Upah 8rb perhari
terkumpul dari target Rp 80.000.000