"Kasian Siti, Mbah sayang sekali sama Siti, Insya Allah Mbah ikhlas rawat dan urus Siti.." Ucap Mbah Sanggem dengan tersenyum.

Beliau adalah Mbah Sanggem (71) seorang janda lansia yang kini hidup berdua bersama cucunya Siti (25) yang mengidap hidrosefalus.

Mereka tinggal bersama di dusun Sroyo, Desa Mejuwet, Kec. Kanor, Kab. Bojonegoro.

Sejak berusia 1 bulan, Siti sudah menderita hidrosefalus hingga kini berusia 25 tahun. Tak hanya itu, kedua orang tua Siti telah meninggal. Kini ia hanya hidup bersama Mbah Sanggem, neneknya yang begitu sayang padanya.

Siti hanya bisa terbaring di tempat tidurnya. Ia sulit untuk beraktifitas. Seringkali Siti merasakan pusing dan kejang-kejang akibat penyakit ini. Karena tak memiliki biaya, Mbah memberi Siti obat puyer di warung untuk meredakan sakitnya.

Untuk menyambung hidup, Mbah Sanggem berjualan nasi jagung dan jajanan anak kecil.

Setiap harinya Mbah Sanggem berjalan sejauh 10 km berkeliling dari satu desa ke desa lain menjajakan barang dagangannya.

"Saya jual nasi jagung harganya Rp 2.500 kalau jajanan anak kecil 500 rupiah, kadang habis kadang enggak, alhamdulillah sehari dapat 10-20 ribu". Ucap Mbah Sanggem.

Usianya tak lagi muda, fisiknya kian melemah. Mbah tak bisa selamanya berjualan dengan berjalan berkilo-kilo meter jauhnya.

Mbah Sanggem memiliki mimpi untuk dapat memiliki usaha warung sembako sendiri yang bisa ia jalani di rumah.

Sahabat, mari wujudkan mimpi Mbah Sanggem! Gerakan kebaikan kita bersama dapat mengubah hidup seseorang.

Klik "DONASI SEKARANG" dan berikan donasi terbaikmu.

 

***

Disclaimer:

• Dana yang terkumpul akan digunakan untuk bantuan modal usaha warung sembako di depan rumah Mbah Sanggem
• Dana juga akan digunakan untuk kebutuhan Mbah dan Siti.
• Juga untuk keperluan obat-obatan dan kesehatan Siti.
• Dana yang terkumpul juga akan digunakan untuk lansia dhuafa lain yang membutuhkan di bawah dampingan dan naungan Bina Mulia Bojonegoro