Sedekah Tuk Lansia Dhuafa Sebatangkara
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Sekilas, kondisi tubuh Mbah Rasipah (82) kian kurus , pakaiannya tak terurus. Tubuh rentanya sudah tak bisa lagi berjalan. Pergi kemanapun Mbah Pah harus jalan jongkok. Tulangnya semakin terlihat jelas yang hanya berbalut kulit.
Tak ada keluarga mbah pah tinggal sendiri di rumah warisan suaminya, suami mbah pah sudah lama meninggal.
Sedih sekali saat mengatahui mbah pah harus berteduh dibawah meja saat hujan datang, beliau mempunyai trauma ketika hujan petir datang rumahnya kemasukkan air.
Rumah yang masih beralaskan tanah seketika berbuah menjadi genangan lumpur sebab atap rumah sudah banyak yang rapuh dan berlubang.
Untuk makan sehari-hari, Mbah Pah mengandalkan bantuan dari tetangganya.
Bantuan itu tak sering Ia dapatkan, bahkan Mbah Pah pernah tak makan seharian sebab tak ada yang memberinya makan, nasi kemarin pun sudah basi. Untuk minum Mbah Pah meminum air bekas cucian atau air hujan yang beliau tadahi.
“Dulu saya sering pergi berkebun dengan Suami, kini sudah tiada. Saya teringat waktu jalan terjatuh dan tidak bisa berjalan lagi” ujar Mbah Pah sambil mengusap air mata.
Tak jarang beliau tertidur di lantai tanah sebab tenaganya telah terkuras habis untuk mengesot.
Kasur empuk hanyalah impiannya, yang ada hanya kasur lapuk kian menipis sebagai tempatnya beristirahat.
#TemanBaik, kita bantu Mbah Pah makan dan hidup layak yuk! Salurkan bantuanmu dengan cara Klik "DONASI SEKARANG"
Sedekah Tuk Lansia Dhuafa Sebatangkara
terkumpul dari target Rp 50.000.000