Bantu Mbah Rapmini Penjual Pisang Hidup Layak
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Lansia Renta Penjual Pisang , Rawat Anak Stroke dan Hidup Sebatang Kara
“Sudah 3 tahun Mbah Tarijo tidak bisa menggerakkan anggota tubuhnya, dia hanya bisa berbaring di tempat tidur” Ucap Mbah Rapmini
Tak pernah terbayangkan sedikitpun jika hidup akan begitu keras terhadap keluarga Mbah Rapmini. Seorang lansia penjual pisang sebatang kara selama 25 Tahun harus bertahan hidup bersama seorang menantu Stroke yang kini ia harus rawat setelah sepeninggal anak semata wayangnya 10 tahun silam.
Suaminya meninggal karena sakit 25 tahun yang lalu, tepatnya tahun 1998. Kini Mbah Rapmini harus hidup bersama menantunya Tarijo 70 tahun yang mengalami stroke berkepanjangan.
Sehari-hari perempuan tua (Mbah rapmini) itu menjual sisir demi sisir pisang yang didapatkan tengkulak. Katanya, agar bisa buat makan dan berobat Tarijo 70 Tahun yang lumpuh, kesulitan berbicara, sisi wajahnya sebelah kanan menurun dan tubuhnya kaku tidak bisa digerakkan.
Selama berjualan Pisang uang yang didapat tak seberapa. jangankan untuk berobat, untuk makan saja sering kurang. Alhasil, keluarga ini harus andalkan pemberian tetangga. Terkadang ia hanya makan dengan singkong rebus dan air putih karena tidak memiliki makanan lain.
“Sekarang kondisinya (Tarijo) sakit stroke,keadaan seperti itulah yang membuat saya harus berjuang sekuat tenaga untuk mendapatkan sesuap nasi dan membelikan obat,” Ungkap Mbah Rapmini.
““Sulit dibawa ke rumah sakit karena sehari cuman dapat 30 ribu” ” tambahnya lirih.
Seringkali Mbah Rapmin menangis, melihat menantunya hanya bisa menelan makanan yang ia suapkan tanpa bisa menggerakkan tubuhnya atau berbicara. Belum lagi, perasaan gagal menjadi seorang ibu juga terus menghantuinya, sementara tubuh Mbah Rapmin di usia rentanya (87 th), masih terus jualan pisang dan harus berjalan kaki hingga 5 km ke tempat jualan di samping jembatan.
Dulu pernah juga mbah rapmini tertipu uang palsu oleh pembeli hingga tidak mendapatkan uang untuk dibawah pulang. Namun hal tersebut dilakukan agar bisa terus hidup dan makan setiap harinya.
Di senja usianya, Mbah juga cerita ingin punya modal usaha atau warung di rumah supaya tidak jalan jauh lagi. Yuk kita bahagiakan mbah Rapmini di hari tuanya dengan hidup yang lebih layak.
#OrangBaik jangan biarkan keadaan makin buruk! Saatnya bantu keluarga kecil Mbah Rapmin agar bisa hidup layak
Bantu Mbah Rapmini Penjual Pisang Hidup Layak
terkumpul dari target Rp 100.000.000