Nenek Penjual Nasi 3 Ribu Rawat Anaknya Stroke
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Di pinggir jalan itu nampak seorang Nenek menjual nasi. Sejenak beliau terlihat terdiam, menanti pembeli datang. Saat ditanya "berapa harganya?", "3 Ribu" jawabnya.
Setiap hari Mbah Raminah (74) berjualan nasi campur di depan gang rumahnya. Usia yang tak lagi muda selaras dengan fisiknya yang tak lagi sekuat dulu.
Nyatanya, Mbah Raminah hingga saat ini masih berjuang, mencari nafkah demi sang anak yang sakit stroke.
Sudah 5 tahun ini Bu Sulasih hanya bisa terbujur di atas ranjang. Tubuhnya tak bisa digerakkan dengan leluasa. Hanya dengan sang Ibu beliau menggantungkan segala keperluan.
Ingin sekali rasanya Bu Sulasih bisa aktif bekerja seperti dulu, namun akibat kecelakaan kerja kala itu membuat tubuhnya kaku.
Tak ingin bergantung dengan sanak saudaranya, Mbah Raminah memutuskan untuk berjualan nasi campur.
Harganya 1 bungkus nasi campurnya sangat terjangkau, Rp.3000/bungkus. Namun apakah itu cukup untuk kebutuhan sehari-hari Mbah dan anaknya?
“Kadang sehari bisa habis dan dapat 60 ribu, tapi kalau ngga habis ya mungkin cuma dapat 30 ribu saja, Nduk” cerita Mbah Raminah.
Ikhtiar Mbah Raminah tersebut untuk merawat Bu Sulasih, sang anak yang dicintainya.
Saat ditanya apa inginnya, Mbah Raminah hanya menjawab ingin merawat sang anak dengan baik.
“Pengennya anak ya sembuh. Saya dikasih kesehatan biar bisa terus merawat anak saya.”
Nenek Penjual Nasi 3 Ribu Rawat Anaknya Stroke
terkumpul dari target Rp 100.000.000