
Bantu Mbah Mona Rawat Suami Lumpuh di Usia Rentanya
terkumpul dari target Rp 60.000.000
“Kayaknya di zaman ini nggak ada yang kayak Mbah ya Ndok? Masak dan mandi pake air tadahan hujan. Emang kotor, tapi gimana lagi Ndok, nggak ada pilihan lain…” Mbah Mona, 80 tahun.
Sedih ya? Air hujan tadahan dari gentingnya yang bocor menjadi satu-satunya yang dipakai Mbah Mona untuk mencuci, mandi, hingga memasak. 😢💔
Di usia senjanya, Mbah Mona masih harus banting tulang demi merawat suami tercinta yang sudah lumpuh total selama 15 tahun.
Mbah kakung (suaminya) tak bisa bacara, tak bisa buka mata, tak bisa meluruskan tangan maupun kaki. Semua aktivitas hanya bisa dilakukan di atas dipan bambu beralas plastik robek. BAB dan BAK pun ditempat tidur karena tak sanggup membeli popok.
“Jangankan beli popok Ndok.. Mbah buat makan aja kesusahan sekali,” Mbah Mona. 🥺
Sehari-hari Mbah Mona hanya bisa menyuapi suami dengan singkong goreng yang ditumbuk seadanya karena tak sanggup membeli beras. Setelah menyuapi, Mbah menyeka tubuh suaminya, kemudian berangkat mencangkul di kebun tetangga, atau mencari rumput & pakis untuk dijaul ke peternak dan warga sekitar. Hidup Mbah Mona benar-benar seolah 24 jam tanpa istirahat. 😔💔
“Ini padahal seharusnya pekerjaan laki-laki ya Ndok? Tapi gak papa, Mbah syukuri meskipun sulit rasanya setiap hari ini..” Mbah Mona.
Menyayat sekali, semua pekerjaan beliau lakukan sendiri. Padahal, tubuhnya sudah sangat renta dan tenaganya pun sudah tak kuat lagi. Upahnya?
- 30 ribu kalau beruntung dapat borongan mencangkul.
- 5 ribu dari satu brunang rumput.
- 2 ribu dari seikat pakis,
“Sayangnya jarang banget Mbah dapet borongan mencangkul.. Makannya jarang Mbah bisa beli beras.. Bisa beli beras ya itu kalau dapet borongan mencangkul,” Mbah Mona. 🥺
Penghasilannya bahkan tak cukup untuk membeli beras, apalagi obat, kasur, atau popok untuk sang suami.
Miris, banyak rasa lelah yang tak bisa Mbah ceritakan pada siapapun, semua Mbah pendam sendiri. Kemarin-kemarin Mbah bilang keinginannya hanya 1,
“Ingin miliki usaha di rumah saja Ndok, supaya Mbah nggak perlu keluar rumah cari nafkah, Mbah takut suami kenapa-napa kalau Mbah tinggal jauh.. Kalau kerja itu jadinya nggak tenang dan pengen cepet pulang,” Mbah Mona. 😢💔
Bahkan beliau nggak meminta barang mewah, beliau pantang menyerah untuk terus berusaha selama tubuhnya masih kuat.
#TemanKebaikan, bantu wujudkan keinginan Mbah Mona bersama-sama yuk? Kita sama-sama ukir senyuman di wajahnya.
Halo #TemanKebaikan !
Lihat dan rasakan kebaikan dari kamu yang #BeneranBerdampak untuk semua di link berikut ini ya:)
https://sajiwafoundation.org/publications/sajiwa-news
Mengapa Sajiwa Foundation?
1. Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
2. Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
3. Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
4. Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
5. Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
https://sajiwafoundation.org/
Jl. Atlas Raya No.21, Babakan Surabaya, Kec. Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat 40281
02220504715
Hubungi kami jika kamu ingin berkolaborasi lebih lanjut ke nomor resmi ini ya :)
085174166464

Bantu Mbah Mona Rawat Suami Lumpuh di Usia Rentanya
terkumpul dari target Rp 60.000.000