Sebatang Kara, Mbah Laminah Mengesot Hidup Dengan Ayam
terkumpul dari target Rp 100.000.000
“Mbah udah tua….cuma bisa ngesot gini. Mata Mbah juga udah nggak bisa liat apa-apa nduk.” - Mbah Laminah (86 tahun)
Mbah terus terisak saat saya dan tetangga mengunjungi rumahnya yang beralaskan tanah dan berdinding kayu itu. Suaranya bergetar. Beberapa kali ia juga mengusap air matanya yang menetes membasahi garis-garis keriput di wajahnya.
Sudah 20 tahun terakhir, Mbah tak bisa berjalan dengan normal karena lumpuh akibat kecelakaan kerja. Ia hanya bisa mengesot. Membiarkan kulit tipisnya harus bergesekan dengan tanah kotor yang berkerikil.
Tak hanya itu.... Mbah juga tak bisa melihat. Ia tak pernah tau siapa dan apa yang ada di hadapannya. Seringkali ia juga tertidur di lantai tanah karena tenaganya telah habis akibat mengesot.
Di usia senja, Mbah kini hidup sebatang kara tanpa anak. Suaminya telah meninggal dunia puluhan tahun lalu. Sekarang, Mbah hanya hidup bersama kawanan ayam.
Untuk makan, mandi dan membuang kotoran...Mbah andalkan para tetangga. Seringkali saat tetangga datang memberikan makanan, Mbah membaginya dengan ayam-ayamnya.
“Biar mereka juga kenyang dan sehat. Kalau ayam ini sakit dan mati, nanti Mbah nggak punya temen….” katanya
#sahabatberbagi semuanya, begitu pilunya ketika mendengar kisah dari mbah laminah, sungguh sekecil apapun bantuan yang kita kirimkan akan sangat berarti bagi mbah laminah. Yuk bantu mbah laminah hidup dengan layak!
Sebatang Kara, Mbah Laminah Mengesot Hidup Dengan Ayam
terkumpul dari target Rp 100.000.000