Anak tak punya, Suami Meninggal, Mata Kiri tak Ada, Kini Tinggal Seorang Diri di Sepetak Ruangan tak Layak Huni
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Tak mudah menjalani hari tua sebatang kara, apalagi saat tubuh semakin renta, fungsi penglihatan dan pendengaran pun semakin menurun.
Seperti yang dialami oleh Mak Tati Maryati (64 Tahun). Seorang lansia sebatang kara yang hidup dalam keterbatasan dengan mengandalkan belas kasihan tetangga.
Sejak kecil mak tak memiliki mata yang sempurna. Karena satu matanya hilang akibat penyakit yang diderita. Dan kini satu mata lainnya pun sudah tak jelas untuk digunakan, sehingga ditengah keterbatasannya mak harus rela tak memiliki penglihatan.
Mak tak memiliki anak, sementara suaminya meninggal dunia sehingga mak harus hidup seorang diri dengan kondisi yang sangat mengkhawatirkan.
Sehari-hari mak hanya bisa minum air putih agar perutnya tidak keroncongan. Tak jarang pula ia hanya makan nasi pemberian dari tetangga yang dicampur dengan garam menggunakan air sebagai kuah.
"Kalau nggak ada makanan paling mak cuma diem. Kalo nggak mak minum air putih biar kenyang, karena mak malu kalo terus minta ke tetangga." ~ungkap mak Titi
Dalam setiap doa-doanya beliau selalu memohon kesabaran dan kesehatan dalam menjalani kehidupan yang dihadapi. Sehari-hari mak hanya bisa dirumah, paling jauh ia ke halaman untuk sedikit membereskan halaman atau menyapa tetangga yang lewat.
Kadang ia merasa tidak enak kalo harus mengandalkan tetangga hanya untuk makan sehari-hari, apalagi tetangga sekitar rumahnya juga dengan kondisi ekonomi yang hampir sama.
jika sampai 5 hari mak tidak menemukan makanan sedikit pun, Mak sering mencari kayu bakar dikebun tetangga terdekat untuk di tuker dengan sepiring nasi.
Tak banyak yang ia harapkan, dengan terpenuhinya kebutuhan makan sehari-hari saja sudah sangat cukup, karena sering sekali ia menahan sakitnya perut kosong dan mengakibatkan jatuh sakit.
Insan baik, begitu banyak lansia sebatang kara yang kini kondisinya sangat mengkhawatirkan sehingga harus menahan perihnya perut setiap hari. Salah satunya adalah mak Tati Maryati, kita bisa menyisihkan sedikit rezeki yang kita miliki agar mak Tati dan para lansia sebatangkara lainnya bisa tersenyum disisa usianya
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk memenuhi semua kebutuhan mak Tati Maryati, selain itu akan digunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya dibawah naungan yayasan amal baik insani
Anak tak punya, Suami Meninggal, Mata Kiri tak Ada, Kini Tinggal Seorang Diri di Sepetak Ruangan tak Layak Huni
terkumpul dari target Rp 100.000.000