Anak Semata Wayang Belasan Tahun tak Ada Kabar, Kini Mak Iroh (75) Hidup Sebatang Kara dan Sakit-Sakitan
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Bayangkan hidup di usia senja, sakit-sakitan, tanpa seorang sanak saudara di sekelilingnya dan masih harus bertahan hidup cari nafkah untuk diri sendiri..
Itu yang dialami oleh Mak Iroh, seorang lansia berusia 75 tahun yang hidup sebatang kara di Bojongkasih, Kadupandak,
Cianjur.
Puluhan tahun Mak Iroh berjuang sendiri mencari nafkah dengan bekerja serabutan. Kadang membetulkan rumah, atap, dan dinding yang bocor dan hampir ambruk itu sendiri. Untuk bertahan hidup, ia mencoba menanam sayuran dan dijual demi seliter beras.
Namun belakangan Mak Iroh sudah sakit-sakitan dan tak kuat lagi bekerja. Tim relawan kami mendapatinya sedang terbaring lemas di tempat tidurnya. Di sebelahnya, ada semangkok nasi yang awalnya keras lalu dilembekkan dengan air garam.
Mak iroh memiliki satu anak tetapi sudah belasan tahun tdk pernah pulang bahkan tdk ada kabar sama-sekali dan terakhir ada kabar sekitar 20 tahun lalu sebelum anak nya pindah ke aceh.
"Yang tersisa cuma ini, nasi keras. Mak udah gak bisa makan yang keras-keras dan supaya lebih hemat juga, Mak campur air. Mak harap bisa cukup berhari-hari.." cerita Mak Iroh. Ia juga mengaku awalnya sering mual tak tertahankan, tapi lama kelamaan menjadi terbiasa karena mau tidak mau perut harus menerima makanan yang tersisa.
Pernah tetangga merasa ibu dan memberikan sayuran sebagai lauk. Alih-alih dimakan, Mak Iroh memilih menjualnya untuk membeli seliter beras lagi demi menyambung energi berhari-hari ke depan. Ya Allah, betapa malang nasib Mak Iroh ini..Keinginan Mak Iroh sederhana, ia ingin punya warung kecil-kecilan di rumahnya
Sahabat, tegakah kita melihat Mak Iroh seperti ini? Yuk kita bantu ringankan semampu kita, bantu Mak Iroh punya warung. Rezekimu akan sangat berarti bagi Mak Iroh.
Anak Semata Wayang Belasan Tahun tak Ada Kabar, Kini Mak Iroh (75) Hidup Sebatang Kara dan Sakit-Sakitan
terkumpul dari target Rp 50.000.000