
Nenek Sebatang Kara Hanya Minum Air Putih
terkumpul dari target Rp 100.000.000
"Kasian sekali kalau lihat nenek, sudah tua dan tinggal sendiri tanpa ada yang mengurus. Beliau juga bisa bertahan hidup dari belas kasihan tetangga." Ungkap tetangga Nenek Imin
Nenek Imin (72 tahun) diusianya yang sudah senja, harus terus berjuang untuk bertahan hidup seorang diri semenjak suami dan anak semata wayangnya dipanggil Allah SWT untuk selama-lamanya.
Nenek tinggal sendiri disebuah rumah yang sangat sederhana. Dindingnya terbuat dari anyaman bambu, Tak ada toilet atau sanitasi yang memadai dan Gentengnya berongga ditopang oleh tiang kayu yang entah hingga kapan masih kuat berdiri.
Jika hujan kondisi didalam rumah sangat memprihatinkan. Air banyak yang menyelinap lewat sela-sela genteng. Dan angin pun bisa dengan mudah masuk lewat lubang-lubang pada dinding rumah tersebut. Membuat mak imin yang kedinginan meringkuk diatas kasur tipisnya dengan tubuh gemetar.
Tak jarang nenek imin pun harus menahan lapar, tapi hendak kemana ia bisa mencari, jika lapar nenek hanya bisa minum air putih untuk menambal rasa laparnya. Bahkan sering sekali nenek menahan sakitnya perut kosong dan mengakibatkan jatuh sakit.
Namun demikian, rasa syukur masih saja terucap dari hatinya, ia selalu berterima kasih kepada tetangga yang masih berbaik hati, walaupun tidak setiap hari tapi sangatlah membantu untuk menyambung hidupnya.
Sahabat kebaikan, mari kita menemani nenek imin dalam perjuangannya menjalani hidup dengan menyisihkan sebagian rezeki yang kita miliki saat ini agar nenek bisa tersenyum menjalani hidup dihari tuanya
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok dan renovasi rumah nenek imin serta kebutuhan lainnya. Serta penerima manfaat lainnya dan program kemanusiaan dibawah naungan yayasan global sedekah movement

Nenek Sebatang Kara Hanya Minum Air Putih
terkumpul dari target Rp 100.000.000