Tinggal Sendirian Di Sepetak Kontrakan Kecil
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Mak Cucun (75th) lansia yang tinggal sendirian dirumah petak 2*2 meter.
Mak Cucun menggantungkan hidupnya dari berjualan tahu keliling. Untung seibu rupiah dari tiap bungkus tahu yang beliau jual. Namun karena keterbatasan usia yang telah tua Mak Cucun hanya mampu menjual paling banyak 30bungkus per hari. Yang berarti hanya 30rb-25rb per hari
"Kadang-kadang kalo ada yang mau tahu tapi dia lagi ga punya uang buat makan mak mah suka kasih aja harga modalnya, mak mah gapapa da rezeki mah sudah ada yang ngatur"
Ditengah kekurangan Mak Cucun tetap berbaik hati kepada orang lain, sehingga tak jarang beliau kadang tak makan karena tak memiliki beras untuk dibeli.
"Kalo ada nasi ya emak makan. Kalo gaada ya emak puasa aja gapapa"
Mak Cucun telah lama hidup sendiri semenjak bercerai dengan suaminya.
Mak Cucun tidak pernah memiliki anak namun beliau pernah merawat dan membesarkan 3 anak yatim, dan sekarang mereka sudah besar dan menikah, namun kondisinya pun tidak jauh berbeda dengan Mak Cucun yang serba kekurangan. Sehingga tidak bisa banyak membantu ibu angkatnya.
Terkadang beliau rela jadi buruh cuci baju dan gosok pakaian hanya untuk ditukarkan dengan sepiring nasi.
Harapan beliau sangat sederhana, yaitu hanya ingin dicukupkan untuk bisa makan setiap hari.
Namun beliau tidak ingin meminta-minta atau mengemis sehingga apapun beliau kerjakan selama itu sesuai kemampuan dan tenaganya.
Namun bila ada rezeki lebih beliau ingin membuka warung kecil dikediamannya agar bisa mencukupi untuk kebutuhan hidupnya.
Tinggal Sendirian Di Sepetak Kontrakan Kecil
terkumpul dari target Rp 50.000.000