"Saya tidak tega melihat semua anak-anak saya harus nangis minta makan pak. Tidak mungkin juga saya terus membohongi anak-anak dengan pura-pura punya makanan." ungkap Mak Acih sambil mencari barang-barang bekas di tempat sampah.

Mak Acih (55 tahun) harus rela menjalani pahitnya hidup di desa yang jauh dari keramaian. Ia harus rela merawat 5 anak dan suami yang sudah tak berdaya sakit gula. Semenjak suaminya sakit gula yang menyebabkan tangan dan kakinya membusuk, Mak Acih harus menggantikan posisi suaminya untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.

Setiap hari di pagi buta dengan berbekal kantong keresek, Mak Acih harus pergi untuk memulung barang-barang bekas di tempat sampah dengan menggendong Regina Yulia (2 tahun) anak bungsunya.

Setelah sehari penuh mengumpulkan barang bekas, Mak langsung menjual barang-barang bekas tersebut dengan hasil sekitar Rp15.000/harinya. Hasilnya Mak belikan beras agar suami dan kelima anaknya bisa makan.

"Saya tau anak saya sering nangis di gendongan saat saya bawa memulung ke jalan karena lapar, tapi apa yang harus saya kasih jika saya belum dapat barang bekas untuk dijual." ungkap Mak Acih dengan keringat yang bercucuran membasahi seluruh badannya.

Jika tak dapat uang sama sekali, Mak pun terpaksa harus ngutang 1 bungkus nasi untuk dimakan bersama. "Karena kalau banyak mah siapa yang mau percaya ngasih hutang kepada orang miskin seperti saya." ungkap Mak Acih.

"Saya itu udah seneng melihat anak dan suami bisa makan juga pak. Walaupun kadang saya sendiri harus pura-pura kenyang di depan mereka." tutup Mak Acih.

Sahabatku, melalui kebaikanmu, kita bisa sampaikan kepada Mak Acih bahwa ia tak sendiri. Untuk itu, mari kita sisihkan sedikit rezeki yang kita miliki untuk membantu meringankan beban Mak Acih dan keluarganya dengan klik DONASI SEKARANG dan jangan lupa sebarkan kisah ini.

Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk modal usaha mak Acih dan biaya pendidikan anak-anaknya. Serta untuk para penerima manfaat lainnya dibawah naungan yayasan sinergi kebaikan ummat