Abah penjual peyek ini sering berhenti di pinggir jalan karena kelelahan dan sering usap-usap perunya karena lapar. kakinya gemetar yang sudah tidak kuat berjalan jauh dengan memikul beban!

“Di sisa umur Abah ini, Abah mau terus berusaha sendiri, gak mau nyusahin anak. Rezeki sudah diatur sama Allah..sekarang gimana caranya kita usaha buat bentuk rezeki itu.. Ucap Abah sambil tersenyum.

Abah Rohidi saat ini usianya sudah lebih dari 80 tahun tapi abah masih harus berjuang dimasa tuanya berkeliling memikul dagangannya puluhan kilo dengan tubuh yang bongkok dan tertatih tatih.

Dengan kondisi abah sekarang abah susah sekali mencari pembeli karena jalannya lambat dan sering berhenti, kadang abah lama melayani pembeli karena keterbatasan fisik abah.

Setiap hari Abah berkeliling lebih dari 10 km untuk menawarkan jualannya dari kampung ke kampung, ini bukanlah hal yang mudah, apalagi kondisi abah susah jalan dan tubuhnya yang sudah membungkuk.

Penghasilan yang abah dapat hanya 1000 rupiah dari setiap bungkus peyeknya, kalo sehari bisa laku 20 saja abah bisa beli makan tapi seringnya dari pagi hingga pulang jualannya masih banyak yang gak laku.

“Abah pengen terus jualan, selain untuk bisa terus sambung hidup abah juga pengen bisa sedikit-sedikit sedekah dan pengen nabung biar bisa kurban, buat abah dan alm istri abah”. Ungkap Abah

Semenjak di tinggal istri Abah tinggal seorang diri di rumah satu petak ukuran 3x2 meter. disitulah tempat Abah istirahat melepas lelah setelah berkeliling jualan seharian.

#TemenBaik, Di usia yang sudah senja Abah tetap berusaha untuk terus menyambung hidup, pantang bagi Abah untuk meminta-minta kalo bisa abah memberi meski hanya 1000 rupiah. perujuangan Abah sungguh mulia. Yuk bantu ringankan beban Abah dan wujudkan mimpinya untuk bisa terus sedekah dan kurban untuk alm istrinya..

1. Klik Donasi Sekarang
2. Masukan Nominal Donasi
3. Pilih Metode Pembayaran
4. Dapatkan laporan Via Email

Kamu juga bisa bagikan galang dana ini, agar semakin banyak do’a dan dukungan yang terkumpul.