
Perjuangan Mbah Kasido Penjual Cobek Demi Sesuap Nasi
terkumpul dari target Rp 90.000.000
Mbah kasido setiap harinya berjualan layah/cobek mulai terbit fajar, hingga senja. Beliau berjalan kaki desa antar desa yg jarak tempuhnya kisaran 15-20 km setiap harinya.
Mbah kasido tak mau merepotkan istri dan anak,. "Dirumah saya tinggal bersama istri dan anak saya mas, semua satu rumah bekerja semua, Saya bekerja jualan layah, istri dan anak saya bekerja sebagai buruh bawang merah ditetangga'' berikut pungkas Beliau.
Sudah 30 tahun mbah kasido keliling jualan layah. Layah dijual dengan harga 15-25 ribu rupiah tergantung ukurannya. "kalo sedang laku/rame uang yang saya bawa pulang kisaran 150 ribu tapi kalo sepi ya ga lebih dri 50 ribu. Tidak jarang juga pulang dengan tangan kosong Mas, ya karena tidak ada yang laku sama sekali'' Pungkas Beliau lagi.
Mbah Kasido berjualan dengan berjalan kaki, tidak pernah naik ojek atau naik angkutan umum. ''Kalau gak jalan kaki pembeli sering terlewat Mas, lagipula barang dagangan yang saya pikul ini beratnya kisaran 10-15 kg''.

Perjuangan Mbah Kasido Penjual Cobek Demi Sesuap Nasi
terkumpul dari target Rp 90.000.000