Perjuangan Lansia Pemetik Kopi Demi Obati Sang Istri
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Seorang pemanen kopi bernam Adang (65) tahun memiliki seorang isteri yang menderita stroke berat bernama Cucu (59). Meskipun kondisi isterinya tak lagi mampu beraktifitas seperti biasa, ia tetap mencintai sang isteri dengan sepenuh hati. Ia mengurus sang isteri dengan penuh ketelatenan, meskipun kadang ia harus melakukannya dengan tubuh yang telah lelah sepulang dari pekerjaannya. Ia senantiasa sabar menjalani kesehariannya itu dengan tulus.
Pak Adang tinggal di rumah sederhana di dekat perkebunan kopi, sehingga ia bisa bekerja dengan tenang sembari merawat sang isteri. Sejak isterinya tak mampu lagi bicara dan berjalan, ia selalu berusaha menghibur isterinya itu, meski terkadang jawaban sang isteri tak mampu ia pahami. Bukan tanpa usaha, Pak Adang sudah mencoba berbagai cara untuk pengobatan ibu Cucu. Namun sayangnya usahanya itu belum membuahkan hasil, ia mencoba pengobatan medis dan tradisional hingga pengobatan non medis. Selama ada secercah harapan, maka ia akan mencoba hal itu meski ia harus menghabiskan banyak biaya. Sayangnya terkadang ada saja orang yang malah memanfaatkan keadaan itu untuk meraih keuntungan.
Pak Adang sangat berharap ia dapat melihat kembali isterinya berjalan lagi. Ia juga sangat ingin kembali bisa berbagi cerita dengan sang isteri. Ia telah rindu mendengar suara sang isteri yang berbicara dengan penuh kebahagiaan seperti biasa. Itulah alasan mengapa ia tak mau menyerah untuk mengobati isterinya yang ia sayangi. Ia percaya ia akan melihat kembali saat itu suatu hari nanti jika ia tak menyerah dengan keadaan ini.
Pak Adang bekerja sebagai pemanen kopi dengan penghasilan yang tidak terlalu besar. Jika dikalkulasikan pendapatan pak Adang sebagai buruh pemanen kopi hanya sebesar 15 ribu sehari. Hal itu karena ia terkadang harus menunggu waktu panen untuk bisa mendapatkan pemasukan bagi dirinya. Itulah mengapa pak Adang sangat berharap ia bisa mempunyai pendapatan lain agar ia bisa segera mengobati isteri yang sangat ia sayangi itu.
Pak Adang sangat berharap bisa membuka usaha penggilingan kopi agar ia setidaknya bisa mempunyai penghasilan tambahan untuk kebutuhan sehari-hari dan juga untuk membawa isterinya berobat. Namun ia tidak tahu darimana ia bisa mendapatkan modal untuk membuka usahanya it, hanya saja ia tak merasa putus asa karena ia senantiasa berdo’a dan berusaha menyisihkan sedikit dari penghasilannya untuk mewujudkan impiannya tersebut. Meskipun ia sadar mungkin akan butuh waktu yang cukup panjang sampai ia bisa mewujudkannya.
Insan Baik, mari kita buka mata hati kita untuk turut membantu pak Adang mewujudkan mimpi pak Adang untuk melihat isterinya kembali berbicara dan berjalan seperti biasa. Mari bantu pak Adang memiliki usaha lain agar ia bisa mempunyai kehidupan yang lebih baik dari saat ini. Berapapun yang kita berikan untuk membantu pak Adang dan ibu Cucu akan sangat berharga bagi kehidupan mereka berdua.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk modal usaha Pak Adang, Juga akan digunakan oleh penerima manfaat lainnya serta keberlangsungan program sosial kemanusiaan di bawah naungan dan pendampingan Yayasan Amal Baik Insani.
Perjuangan Lansia Pemetik Kopi Demi Obati Sang Istri
terkumpul dari target Rp 50.000.000