Sedih...Hidup sebatangkara di gubuk hampir roboh, Mak Emin (83 tahun) hanya bisa bertahan hidup dari berjualan sayur.

Itu pun tak banyak sayuran yang mak bawa karena kemampuan fisik untuk membawanya sudah tak sekuat dulu lagi.

Dengan penuh harap dan mata yang berkaca-kaca, mak Emih mencoba menggelar sayur dagangannya diatas alas hamparan karung bekas yang dibawanya dirumah.

Sudah berjam-jam mak menunggu barang dagangannya. Tapi nampaknya, belum ada satu pun orang yang mau membeli sayurannya. Padahal, tubuhnya yang renta seolah berteriak ingin segera beristirahat.

"Dari pagi mak nungguin pembeli, tapi belum ada yang laku sayurnya. Sudah seminggu mak pun harus makan sayurnya karena udah nggak punya beras lagi dirumah. Mudah-mudahan hari ini ada yang mau beli." ~ungkap mak Emih dengan mata yang berkaca-kaca sambil menunggu sayur dagangannya

Perih diperut dirasakan hampir setiap hari, tak ada sayur yang terjual membuat mak tak bisa membeli makanan apapun.

Sehingga mak pun sering jatuh sakit. Jika sakit melanda, mak hanya bisa menangis menahan rasa sakit itu sendirian digubuk tuanya sambil menahan perutnya yang lapar belum terisi.

Tak bisa terbayangkan bagaimana mak bisa menghabiskan hidupnya dengan kondisi seperti itu. Namun dibalik keterbatasannya, mak terus semangat berjuang demi mencukupi kebutuhannya. Tak lupa mak pun selalu bersyukur dengan apa yang Mak miliki saat ini.

Mak Emin tinggal disebuah gubuk tua yang sangat memprihatinkan. Setiap bagian gubuknya sudah lapuk, atap dan dindingnya bolong dan tiaang-tiang penyangga yang terbuat dari bambu pun bisa kapan saja rubuh. Bahkan gubuk Emak sudah miring dan di ganjal oleh beberapa batang bambu. Seisi rumah pun akan basah jika hujan turun, karena air yang masuk dari dinding dan atap yang bolong.

Insan baik, usia mak yang sudah lanjut seharusnya sudah tenang dirumahnya, tapi garisan takdir tidak bisa ditolak. Mak diusia senjanya masih harus tetap berjuang untuk sesuap nasi. Kita bisa meringankan beban mak dengan menyisihkan sebagian rezeki yang kita miliki agar disisa usianya mak bisa tersenyum.

Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk perbaikan rumah serta pemenuhan semua kebutuhan mak Emin. Selain itu akan digunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya dibawah naungan yayasan amal baik insani.