Selamatkan Penampungan Kucing Terbuang Yang Hampir Tutup
terkumpul dari target Rp 50.000.000
"Sebelumnya saya ingin memiliki Rumah kucing, namun semenjak saya di PHK saya harus mengubur mimpi itu dan entah sampai kapan saya mampu merawat 21 ekor kucing yang selama ini saya rawat.
Ibu Keke (48) sejatinya memiliki alergi terhadap bulu kucing dan menderita penyakit asma. Sebelumnya ia juga takut terhadap kucing, namun pada akhir 2016 ia melihat kucing yang melahirkan diusir di depan matanya. Sejak saat itu hatinya tergerak untuk mengurus kucing terlantar.
“Saya gak dititipin anak manusia, tapi saya dititipin anak bulu” ungkap Bu Keke
Kucing yang ia rawat saat ini berjumlah 21 Ekor, sebelumnya Ia merawat 40 ekor kucing. Namun kondisinya saat ini yang harus bertahan dengan sisa uang pesangon hanya mampu membiayai 21 ekor saja, itupun ia Tak tau sampai kapan.
Sedang Biaya yang ia keluarkan tidaklah sedikit, sekitar tiga juta rupiah harus ia siapkan untuk makanan kucing saja. Belum lagi untuk biaya pasir, vitamin, obat dan pemeriksaan dokter.
Sebelumnya dalam hal biaya pemeliharaan kucing-kucing ini tidak terlalu masalah baginya, meskipun ia harus mengandalkan uang pribadinya tanpa bantuan dari orang lain.
Namun saat ini kondisinya berbeda, karena sejak bulan mei tahun 2022 ia harus terpaksa dirumahkan akibat perusahaan tempat ia bekerja harus gulung tikar akibat efek pandemi. Hingga saat ini ia masih bisa mengandalkan uang pesangon yang ia olah sedemikian rupa agar tetap bisa menrawat dan menghidupi kucing-kucingnya.
“Tolonglah jangan buang kucing di depan rumah saya, karena saya memiliki keterbatasan biaya dan tenaga”. Itulah salah satu pesan yang ingin ia sampaikan pada mereka yang membuang kucing di depan rumahnya. Entah darimana mereka tau bahwa ibu Keke merupakan penyayang kucing.
Banyak orang yang tidak bertanggung jawab membuang kucing di depan rumahnya. Ia seringkali berada pada posisi serba salah menghadapi hal tersebut. Ia jelas tidak mungkin membiarkan kucing yang dibuang itu, namun disisi lain kondisinya saat ini semakin sulit.
Belum lagi ia harus menghadapi rasa keberatan dari tetangga akibat kotoran kucing yang bertebaran. Ia pun harus mengambil kotoran-kotoran itu setiap hari di sekitar tempat tinggalnya yang masih berstatus rumah kontrakan itu.
Hal ini ia lakukan agar tidak menjadi masalah dengan lingkungan di sekitarnya. Inilah yang membuat ia bermimpi untuk memiliki Rumah Kucing, dimana ia bisa merawat dan menjaga kucing-kucing jalanan sebanyak-banyaknya agar bisa mendapatkan kehidupan yang setidaknya lebih baik daripada di jalanan.
Banyak kisah memilukan dari kucing-kucing yang ia rawat, dimana sebagian besar kucing yang ia rawat adalah kucing yang terbuang atau terluka akibat perbuatan orang yang tidak bertanggung jawab.
Bu Keke ingat betul ketika pertama menemukan "Kaga" Kucing berkaki tiga yang kehilangan satu kaki belakangnya akibat dipotong oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Kondisinya saat itu kucing tersebut selain kehilangan kakinya, tampak juga bekas luka terbuka akibat dari siraman air panas pada punggung kucing itu.
Insan Baik, masih banyak cerita dari kucing-kucing yang Ibu Keke rawat saat ini. Keinginan dan harapan ibu Keke tentu bukan hal yang mudah untuk ia tanggung sendiri. Mari kita bersamai perjuangan ibu Keke merawat Anabul-anabul terlantar serta bantu wujudkan impianya untuk memiliki shelter untuk kucing-kucingnya.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk mewujudkan keinginan Ibu Keke mewujudkan harapannya untuk membuat Rumah Kucing serta untuk kebutuhan makan dan perawatan kucing-kucing yang Ia rawat. Juga akan digunakan untuk keberlangsungan program sosial kemanusiaan di bawah naungan dan pendampingan Yayasan Amal Baik Insani.
Selamatkan Penampungan Kucing Terbuang Yang Hampir Tutup
terkumpul dari target Rp 50.000.000