Juang Anak Pelayan Warung Makan Lawan Kanker Mata
terkumpul dari target Rp 50.000.000
“Anak saya sakit kanker mata, mata kanannya sudah diangkat namun masih menjalani pemeriksaan karena kemungkinan ada penyebaran di mata kirinya. Sebenarnya kasian bawa dia kerja seharian, tapi saya lebih gak tega tinggalin dia di rumah sendirian nggak ada yang jaga karena saya dan suami sudah bercerai”- ibu Khenzi.
Sejak lahir mata kanan Khenzi sering berair dan berkabut seperti katarak, di usia 3 bulan volume mata kirinya semakin membesar. Setelah dibawa ke Rumah Sakit di daerah Bogor awalnya dikira kerusakan saraf mata sehingga harus dirujuk ke RSCM Jakarta.
Di RSCM menjalani berbagai pemeriksaan, alangkah terkejutnya orang tua Khenzi yang saat itu masih bersama mendengar anaknya dinyatakan menderita retinoblastoma atau kanker mata.
Kanker yang menyerangnya belum hilang walau mata sebelah kanannya sudah diangkat. Kini Khenzi hanya bisa melihat dengan mata sebelah kiri nya namun ternyata ada dugaan adanya penyebaran kanker di mata sebelah kirinya. Ibu Khenzi tidak siap jika putranya harus kehilangan penglihatannya.
“Mungkin saya ikhlas kalau memang Khenzi tidak bisa melihat lagi dengan mata kanannya. Tapi apa saya kuat melihat Khenzi kehilangan 2 matanya? Segala cara akan saya upayakan agar ia bebas dari kanker, saya takut kehilangan dia”-kata ibu Khenzi.
Simpanan perhiasan sampai meminjam ke tetangga sudah ibu Khenzi lakukan. Setelah berpisah dengan suaminya, kini ibu Khenzi bekerja sebagai pelayan warung makan. Penghasilannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional dan penunjang selama Khenzi pengobatan.
Pengobatannya memang ditanggung BPJS, namun mereka tetap memerlukan biaya lain seperti ongkos dari Leuwiliang ke RSCM Jakarta, biaya beli susu, obat-obatan lain yang tidak ditanggung BPJS dan biaya pembelian bola mata buatan (protesa).
Sahabat, maukah kamu membantu Khenzi supaya bisa sembuh dari kanker mata?
Juang Anak Pelayan Warung Makan Lawan Kanker Mata
terkumpul dari target Rp 50.000.000