Bantu Mbah Laa Male Pencari Botol Bekas Hidup Layak
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Mbah lamale (+- 76 Tahun), hidup seorang diri dengan menggantungkan hidupnya dari barang-barang bekas.
Sambil menyiapkan sepeda tuanya, beliau mengatakan bahwa beliau bukan merupakan penduduk asli, namun pendatang dari pulau sebrang.
setiap hari Mbah Lamale mengayuh sepeda tuanya untuk menelusuri teriknya jalanan dan berhenti setiap melihat botol bekas. matanya begitu berbinar kala beliau memberhentikan sepedanya dan mendapati beberapa botol bekas di tempat tersebut.
“Alhamdulillah, banyak botol. Bisa makan hari ini” - Ucap P Lamale
Beliau merupakan penduduk pendatang yang berasal dari sulawesi. Kini beliau hidup sebatangkara di tengah padatnya kota kecil ini.
di usia senjanya beliau tetap semangat bekerja sebagai pengumpul botol bekas yang selanjutnya dijual.
“Bapak kangen dengan keluarga di kampung. Tapi bagaimana, mana bisa menabung. bisa untuk makan saja alhamdulillah nak” - Ucap Pak Lamale dengan mata yang berkaca-kaca.
Menyusuri jalan dengan jarak lebih dari 10 kilo meter hari itu. ketika sampai di rumah sederhananya, beliau memilah barang-barang yang beliau dapat dan mengantarnya ke pengepul. uang sebesar 7rb rupiah beliau kantongi hari itu.
Melihat raut wajah kaget kami, beliau tersenyum dan mengatakakan
“ Bapak pernah dalam seminggu cuma dapat 15rb nak. tapi ya alhamdulillah. masih ada rezeki nak”
karena hal tersebut pula, sering kali beliau tidak makan dan harus menahan perih di lambungnya. dalam kondisi seperti itu beliau hanya bisa berharap ada orang baik yang berlalu lalang di dekat rumahnya dan berempati dengan kondisi beliau.
beliau tinggal di sebuah gubug yang bahkan bangunannya tidak bisa menghalau rasa panas di siang hari dan dingin dimalam hari.
Bantu Mbah Laa Male Pencari Botol Bekas Hidup Layak
terkumpul dari target Rp 100.000.000