Keterbatasan bukan penghalang untuk bekarya. Obar (25) terus menghasilkan karya yang luar biasa di tengah sakitnya. Bahkan bagi kita sendiri, hasil karya yang dihasilkan sangat sulit. Lahir sebagai pengidap Tuna Daksa, tangan dan kaki Obar sedikit unik.

Miris memang, keadaan memaksa Obar menjadi tulang punggung keluarga. Orang tua Obar hanya bekerja sebagai buruh serabutan yang penghasilannya sangat tidak menentu. Di tengah himpitan keadaan yang seakan tiada ampun, secercah harapan lahir. Keahlian menggambar Obar, dengan keterbatasan dirinya bisa dibilang luar biasa.

Hasil-hasil karya Obarpun berhasil menarik minat mereka yang mencintai seni. Dari gambar Lambang Negara hingga gambar Bapak Proklamator kita (Bung Karno). Tidak banyak yang dihasilkan, tetapi semua hasil penjualan karyanya Obar berikan ke Ibunya.

“Paling hasil jual Gambar dari Obar cuman 100 paling banyak” Ujar Bu Nurhaeti (55) Ibu dari Obar. Dari 100 Ribu yang Obar dapat, semuanya dia berikan ke sang Ibu. Terlihat sekali Obar sangat menyayangi sang Ibu. “Paling Obar cuman minta sebagian untuk Internet untuk kebutuhan pemasaran dari hasil karya Obar” Jelas Bu Nurhaeti.

Bagi Obar, ibunya adalah segalanya. Hidupnya seakan diserahkan untuk sang Ibu. Bu Nurhaeti mengurus seluruh kebutuhan Obar. Mulai dari ganti baju hingga ke kamar mandi. “Susah untuk ke kamar mandi, sering harus dipangku untuk buang air,” ujar Bu Nurhaeti.

“Obar ingin sekali memiliki modal usaha” Ujar Obar. Beliau ingin sekali membahagiakan sang Ibu lewat karya seninya. Sudah semestinya kita mendukung semangat dari Obar.

SahabatKU, mari kita saling bahu-membahu dan berlomba-lomba dalam kebaikan untuk membantu Obar memberikan senyuman di wajah Ibunya dengan klik DONASI SEKARANG dan jangan lupa sebarkan kisah ini.

 

Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk modal usaha Obar dan kebutuhan lainnya. Donasi juga akan digunakan untuk para menerima manfaat lainnya dibawah naungan Program Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.