Bantu Janda Hidupi Anaknya yang Gangguan Jiwa
terkumpul dari target Rp 150.000.000
Mbah Rasi, Janda yang berjuang untuk menghidupi anaknya yang memiliki gangguan mental dengan 3000 rupiah per hari
Di sebuah rumah kecil yang terbuat dari bambu dan beralaskan tanah, Mbah Rasi (70 tahun) adalah seorang pejuang hidup dari jaman masih muda sampai sekarang. Rumahnya yang jauh dari kata layak, dalam satu atap ia tinggal bersama dengan anaknya yang memilik gangguan jiwa. Tidur hanya dengan dipan tua jadi satu dengan ayam dan barang2 rongsokan yang ia pungut untuk dijual.
Mbah rasi Setiap pagi habis subuh pergi ke pasar untuk menyambung hidup, beliau jualan daun jati, daun jati biasanya di pakai untuk bungkus makanan, karena hidup di daerah desa beberapa orang yang jualan nasi di warungan kadang masih menggunakan daun jati untuk membungkus makanannya.
Setiap 2 hari sekali beliau harus berjalan 8 KM sambil menggendong daun jati yang akan di jual, biasanya jualannya di pasar sampai dhuhur, beliau jual daun jati per gulung, 1 gulung isi 25 daun jati yang besar, dan 1 gulung isi 35 daun jati yang kecil, 1 gulung daun jati di jual dengan harga 1.500.
Harga segitu memang sangat murah, tapi sangat jarang ada yang beli, apalagi beberapa orang sudah jarang yang memakai daun jati untuk membungkus makananya, kadang sehari cuman dapat 3 rb, beliau rela jualan dari pagi sampai siang, menahan rasa panasnya di bawah terik matahari, hanya bisa berharap ada yang beli, agar beliau bisa makan dan bisa menghidupi anaknya. Anaknya semata wayangnya memilik penyakit gangguan mental. Sehingga sering sekali mengamuk jika tidak meminum obat.
“Eee lahyoo lee, mbah mung kepengen iso maem, karo iso nguripi anakku kae. Karo gawe tuku obate sinduk..” ungkap Mbah Rasi
Biasanya setelah jualan dari pasar beliau langsung pulang untuk memasak seadanya, kadang hanya bisa makan nasi sama garam, paling enak menurut beliau makan nasi dengan sayur saja, karena keterbatasan uang yang dimilikinya, kadang beberapa hari sampai tidak makan, karena pas lagi bener bener tidak punya uang, tetangga juga tidak bisa di andalkan, kadang juga membantu ngasih makan kadang juga tidak.
Mbah rasi ini sehari jualan sehari untuk nyari daun jatinya, biasanya beliau nyari daun jatinya di beberapa hutan (alas) jati milik tetangga nya. Berbekal tenaga renta, Mbah Rasi ini terus bekerja untuk menyambung hidup. Kaki rentanya yang cacat sejak lahir di paksakan untuk berjalan menelusuri beberapa hutan (alas) pohon jati.
Nek ora payu yo wes biasa lee, paling yo durung rezekiku”, - ucap Mbah Rasi, tersenyum lebar, saat di temui team relawan di hutan.
Sahabat, mungkin saat kamu baca ini sedang duduk tenang menatap hujan deras sambil menikmati makanan yang lezat. Tapi, di sisi lain ada Mbah Rasi yang berjuang terus demi bertahan hidup bersama dengan putrinya yang memiliki gangguan jiwa. Klik DONASI SEKARANG dan jangan lupa sebarkan kisah ini agar lebih banyak yang membantu Mbah Rasi
Bantu Janda Hidupi Anaknya yang Gangguan Jiwa
terkumpul dari target Rp 150.000.000