Perut Membesar Bocah SD Harus Segera Operasi
terkumpul dari target Rp 100.000.000
"Hamil-hamil katanya bureteu (buncit)”. Ineu berkisah sambil tertunduk
Cemooh teman sebayanya yang mungkin tidak faham dengan kondisi Ineu (9) yang mengidap tumor sejak ia balita sehingga perutnya membuncit seperti orang yang sedang hamil. Ini yang acapkali mengundang tangis dan pilu bagi Ineu, bocah kecil ceria yang selalu juara kelas.
Keadaan ekonomi keluarganya terbilang serba kekurangan, karena terkadang Ineu sampai tidak bisa makan selama satu hari. Ayahnya merupakan pekerja serabutan yang tak memiliki penghasilan tetap. Ibunya hanya bisa membantu seadanya dengan cara berjualan cemilan anak milik warung tetangganya.
Untuk mendapatkan pengobatan bagi mereka sangat sulit, karena mereka tak memiliki biaya untuk mengantarkan Ineu menuju fasilitas kesehatan. Jangankan untuk menyediakan ongkos mereka, untuk makan saja mereka terkadang harus menahan rasa lapar mereka.
Ineu yang merupakan anak kelima dari enam bersaudara harus menerima kenyataan pahit akan keadaan keluarganya.
Nampaknya ujian yang diterima keluarga Ineu saat ini terjadi bertubi-tubi. Belum selesai permasalahan tentang kondisi Ineu, mereka kembali diuji dengan musibah lain. Rumah panggung yang ditinggali Ineu bersama keluarganya roboh saat terjadi hujan deras disertai angin yang cukup kencang.
Beruntung saat kejadian tersebut Ineu bersama keluarganya tengah menumpang di fasilitas umum milik warga, hingga tidak ada korban. Karena kejadian tersebut Ineu dan keluarganya terpaksa harus menetap di balai pertemuan warga setempat hingga saat ini.
Ineu yang berada dalam kondisi sakit tentu menjadi kian tidak nyaman dengan kondisi tersebut, namun sayangnya mereka tak punya pilihan lain selain menunggu bantuan agar ia bisa kembali mempunyai rumah tinggal sendiri.
Ineu terbilang anak yang cukup pintar, karena ia termasuk murid yang berprestasi di sekolahnya. Ia bahkan selalu terlihat rajin belajar disela-sela waktu kosongnya. Ineu lebih sering menghabiskan waktunya sendiri di rumah bersama saudara-saudaranya.
Ineu berusaha menghindari teman-temannya agar ia tidak mendengar ejekan mereka akibat kondisinya itu. Ia mengaku sering merasa kecewa jika ia mendengar kalimat mengejek dirinya. Namun meski demikian Ia tetap semangat untuk belajar demi mengejar cita-citanya.
“Ineu pengen jadi guru.” ucapnya dengan nada penuh keyakinan. Ia menunjukan keinginan yang kuat untuk mewujudkannya. Meskipun ia harus berjalan hampir satu jam untuk sampai di sekolahnya,
Ineu tidak pernah mau menyerah. Ia tetap selalu berusaha hadir di sekolah meski terasa lelah dan sesekali harus menahan sakit di perutnya.
Saat kami bertanya padanya akan apa yang ia inginkan, ineu menjawab bahwa ia ingin sembuh. Ineu ingin bisa punya rumah dan ingin cita-citanya menjadi guru terwujud.
Ia mungkin tidak tahu betapa beratnya perjalanan untuk mewujudkan semua keinginannya itu. Namun tentu kita semua bisa membantu Ineu mewujudkan semua mimpinya jika kita semua bergandengan tangan membantunya.
Mari buka hati dan ulurkan tangan kita untuk membantu mewujudkan semua keinginan dan cita-cita mulianya. Insan Baik, berapapun yang kita berikan untuk membantu Ineu dan keluarganya tidak akan pernah menjadi sia-sia. Mari kita hadirkam senyuman di tengah keluarga Ineu.
Disclaimer : Donasi akan digunakan untuk pembangunan rumah, pengobatan ineu serya kebutuhan ineu lainnya. Juga akan digunakan untuk penerima manfaat lainnya dan implementasi program dibawah naungan Yayasan Amal Baik Insani.
Perut Membesar Bocah SD Harus Segera Operasi
terkumpul dari target Rp 100.000.000