Memiliki anak dengan keterbatasan fisik dan mental, Ibu Sri (50) tetap sabar dan tabah menerima takdir yang telah digariskan oleh Tuhan.

Ibu Sri adalah seorang ibu tunggal yang mencari nafkah untuk anaknya dengan menjadi buruh pengumpul getah pinus, sejak suaminya pergi dengan dalih merantau 2 tahun lalu, namun tidak pernah memberikan kabar.

Setiap hari Ibu Sri akan menempuh perjalanan sejauh 3 km menuju hutan pinus sembari menggendong Susi (17), karena takut putrinya sewaktu - waktu kejang dengan tidak ada siapapun di sisinya.

Susi merupakan anak semata wayang Ibu Sri yang telah mengidap epilepsi dan pengecilan otak sejak lahir. Penyakit Susi juga sering kambuh dan menyebabkan kejang pada tubuhnya, namun Ibu Sri hanya mampu membawa putrinya ke bidan untuk mendapatkan pertolongan, dengan cara berhutang kepada bidan dan membayar biaya pengobatan dengan cara mencicil.

Walau berat Ibu Sri tetap menerima kondisi putrinya dan merawatnya dengan baik, terkadang beliau juga merasa gagal jadi orang tua karena belum mampu memberikan pengobatan dan gizi yang cukup bagi putrinya.

Upah yang didapat dari mengumpulkan getah pinus adalah 7 ribu rupiah / Kg, Ibu Sri hanya mampu mengumpulkan paling banyak 2 Kg dan akan semakin sedikit jika memasuki musim kemarau seperti saat ini. Hingga penghasilannya hanya cukup membeli beras dan pempers untuk putrinya.

Jika musim kemarau tiba Ibu Sri sering berpuasa dan berbuka dengan air putih saja, ia dan putrinya bahkan pernah ga bisa makan berhari hari, karena takut tidak bisa membayar kalau harus berhutang ke warung, mengingat hutang mereka kepada bidan belum bisa terlunasi.

Saat ini Ibu Sri juga sedang mengalami kesulitan untuk membayar kontrakan dan terancam terusir karena sudah menunggak 2 bulan lamanya.

Teman Berbagi Bersediakah berikan dukungan kepada Ibu Sri untuk merawat putrinya yang mengidap epilepsi dan pengecilan otak.

Disclaimer:

Fundraising ini merupakan bagian dari Program Sosial dan Kemanusiaan. Kelebihan donasi yang terhimpun digunakan untuk membantu penggalangan donasi penerima manfaat lainnya.